Lihat ke Halaman Asli

Sejuk di Mata Ibadah Indah

Diperbarui: 3 Desember 2024   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Disebuah desa terpencil ada seorang wanita yang bernama Jana, Jana tinggal di sebuah desa yang asri dan sejuk yakni di kaki gunung Galunggung. Disana masih banyak sawah dan perkebunan yang membuat suasana semakin dingin dan indah. Pohon jati dan kebun-kebun berjajar mengelilingi sepanjang jalan menuju desa Jana, kebun dan sawah 

semuanya milik orang-orang di desa Jana yang diolah secara turun temurun. 

Jana merupakan wanita sholehah, ia mempunyai satu saudara kandung perempuan,di desa itu ayah dan ibu Jana juga terkenal dengan ke sholehannya mereka terkenal dengan keluarga yang harmonis

Suatu saat pada sore hari Jana dan keluarga nya menunggu sholat magrib berjamaah dirumah karena masjid pun jauh dari rumah Jana. Dan Jana menyakan suatu hal yaitu mengenai hadist yang dibaca saat Jana di sekolah nya ayah Jana juga merupakan orang yang berilmu Jana bertanya kepada ayahnya "ayah bagaimana menurut ayah mengenai hadist mengenai Islam dibangun atas dasar kebersihan yang berbuyi (bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah Ta'ala membangun islam ini atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih) H. R. Ath-Thabrani".

Ayah Jana menjawab " nak menurut buku yang ayah baca Al munawi menjelaskan tentang kata "kemampuan" dalam hadis tersebut merujuk pada segala cara yang dapat digunakan untuk membersihkan diri diantaranya seperti menyikat gigi, menghilang kan kotoran dan menjaga kebersihan tubuh serta pakaian, dan jika kita sholat alangkah baiknya kita menyiapkan pakaian yang paling bagus dan suci "

Jana berkata "oh begitu ya yah terimakasih atas penjelasan nya" ayah menjawab " sama sama nak dan alangkah baiknya jika kita melihat hadist maka kita harus mengetahui penjelasan, mengetahui shohih atau tidaknya hadist itu, apakah dari nabi langsung atau tidak" "baik yah" jawab Jana. 

Adzan magrib pun tiba Jana dan keluarga nya melaksanakan sholat magrib berjamaah dilanjutkan membaca Al- Quran bersama-sama, setelah itu Jana masuk ke kamar dan memikirkan kembali hadist yang ditanyakan kepada ayahnya tadi, di dalam kamarnya Jana berkata " Terima kasih Ya Allah engkau telah memberikan tempat tinggal yang nyaman di dunia ini dan juga kedua orang tua yang berilmu" belum tentu orang lain bisa merasakan apa yang kurasakan di dunia ini, nikmat di dunia itu indah tetapi lebih indah nikmat di akhirat. 

Menurut Jana lingkungan yang bersih nan indah itu hal yang patut kita syukuri dan kita jaga, dan Jana akan berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu taat dalam beribadah dan selalu bertakwa kepada Allah.  

Tak lama kemudian Jana dipanggil oleh sang adik untuk makan malam bersama sembari menunggu datangnya waktu isya, dengan ditemani suara hujan yang bergemuruh mereka menikmati makan malam bersama, kemudian ayah Jana menanyakan hal yang Jana tadi pertanyakan kepada ayahnya, " Jana bagaimana dengan hadist tadi apakah kamu bisa mengerti penjelasan ayah" "iya yah aku juga akan mencari penjelasan tambahan apa yang sudah ayah jelaskan tadi " saut Jana "Baik lah" ayah berkata sambil tersenyum. 

Jana berkata sedikit sekali pengaruh dunia luar yang masuk ke desaku ini, lingkungan yang sepi dan damai ini memberikan kebebasan penuh untuk merenung dan berkontemplasi inilah yang disebut Sejuk di Mata Ibadah Indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline