Lihat ke Halaman Asli

Kampanye Iklan Alamak

Diperbarui: 12 Juli 2015   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="20150712 funny-sleep-well-pics-01_the chive"][/caption]

TKP: sebuah biro reklame besar di republik ini.
Waktu: yaaaa tentu pada jam kerja dong. Kecuali kalau ada persetujuan ijin lembur.
Adegan: simak aja dari paparan berikut. OK?

---------------------------------------------------------------------------------------------

Belum lama berselang ramai dalam pemberitaan polemik panas perihal indikasi ditemukannya kandungan klorin pada PEMBALUT wanita yang dicurigai di luar batasan aman terhadap kesehatan jasmani penggunanya. Menurut kabar itu, YLKI melakukan uji laboratorium atas beberapa merk produk pembalut. Maka tak urung pemberitaan YLKI menuai komentar dan tanggapan pihak-pihak terkait termasuk dari pemegang otoritas bidang terkait. Ada pula sohib Kompasianer yang mengangkat topik itu dalam bahasan artikelnya. Sungguh bukannya menjadi visi dan misi penulis untuk ikutan meramaikan mengulik topik di atas. Sekedar memanjangkan ingatan saja bahwa produk yang diramaikan itu, sungguh akan penulis beri kehormatan untuk berperan sebagai tokoh dalam artikel ini.

Mewakili produk yang proyeknya berada dalam tanggungjawab masing-masing dari keduanya, demikian konon perdebatan eksekutif ini berlangsung seru sebagaimana sudah terekam oleh alat sadap (bukan milik) KPK yang salah pasang.

Seorang manajer proyek yang dahulu pernah akrab dengan akronim pimpro menangani salah satu merk produk KONDOM, dan agar mudah menyebutnya kita pakai saja jenis produk itu untuk menandainya. Sedang pimpro seorang lagi menangani produk pembalut wanita yang apa pun merk dipasang orang, acap enak saja konsumen menyebut demi gampangnya dengan SOFTEX saja.

Skript yang sudah disusun mencerminkan kondisi pasar ke mana kedua produk yang diiklankan itu disasarkan bisa diserap. Nah, kedua pimpro beradegan "protes dan argumen" seturut skript itu dengan dialog sebagai berikut.

KONDOM: “Ketika elu lagi dipake konsumen, baiknya elu musti tau bahwa otomatis penjualan gue anjlok drastis. Pukul rata paling nggak penyusutan penjualan berlangsung selama 7 hari.”

SOFTEX: “Tujuh hari? Ah baru juga mengalami perlambatan penjualan 7 hari aja sudah elu dramatisasi sepertinya bakalan sertamerta menjadi dadakan pehaka besar-besaran. Atau pabrik bakalan musti tutup."

KONDOM: "Apa pun yang bikin penjualan menyusut musti gue waspadai untuk sebisanya ditekan seminim mungkin dong."

SOFTEX: "Gak nyadar aja elu, kalo elu sampai wanprestasi semisal bocor sekali aja, apa jadinya? Dampaknya terhadap gue apa elu sudah masukkan hitungan kagak?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline