Lihat ke Halaman Asli

Pengajar Singa

Diperbarui: 13 November 2015   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Singa dan Pengajar

Pengajar: "Misal kata, selagi ikut berburu ke hutan, kau, Lukman, bayangkan betapa tersiksanya hati dan gentarnya nyalimu begitu tahu-tahu terpisah dari rombongan. Mendadak saja seekor singa mengejarmu, apa yang lantas kau perbuat?"

Siswa: "Sesegera mungkin memanjat naik sepokok pohon."

Pengajar: "Bagaimana lantas jika singa itu pun mampu mengudakmu naik pohon?" 

Siswa: "Wah, mesti cepat-cepat melompat masuk danau atau sungai terdekat lantas ngebut berenang menyelamatkan diri."

Pengajar: "Jikalau singanya taruh kata lho ternyata juga menyusulmu terjun ke sana dan berenang mengejar, bagaimana dong caramu selamatkan diri?"

Siswa: "Bu guru yang cantik, ada singa mengejar, aku lari memanjat pohon. Lalu ibu bilang singanya ikutan memanjat naik, membuatku cepat melompat masuk danau atau sungai terdekat dan berenang cepat menjauh. Eh, ibu masih umpamakan singa itu ternyata mampu juga berenang di air."

Pengajar: "Benar. Misalkan begitu." 

Siswa: "Yang benar sajalah bu guruku nan cakep, ibu membela aku yang murid ibu, atau lebih condong membela singa sialan itu sih?" 

-----oo0O0oo----- 

Tabik dan salam EDUMORana 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline