"Ustadz dan Pemabuk"
Pak haji jelang senjakala itu tengah dalam perjalanan memenuhi undangan sebagai penceramah di suatu acara di komplek perumahan XYS. Ketimbang nyasar, telat sampai di tempat acara sungguh tak elok, beberapa puluh meter menjelang simpang di mana gerbang komplek berada, pak haji memutuskan mending bertanya.
Pos jaga kosong. Sementara jalanan sepi dilihatnya kios rokok di seberang tampak ada kehidupan. Menghampiri kios tersebut pak haji mendapati beberapa anak muda sedang kongkow-kongkow. Menilik wajah, tingkah laku dan celotehannya, pak haji paham belaka bahwa mereka itu rada teler di bawah pengaruh miras.
Dia tanyai seorang di antara anak muda yang sedang mabuk tersebut.
Ustadz: "Yang empunya kios apa ada di dalam?"
Seorang di antara mereka menengok, lalu sembari bangkit dan berjalan ke balik kios menandakan sepertinya dialah si pemilik kios. Aneh saja eh, malah ikut pesta miras.
Pemilik: "Saya orangnya. Beli rokok pak? Apa?"
Ustadz: "Boleh. Djie Sam Soe Magnum ada? Kasih dah dua bungkus."
Pemuda lain: "Bukan orang sini sepertinya ya pak. Emang mau pergi ke mana?"
Ustadz: "Betul, bukan. Akan memenuhi undangan. Dik, jalan ke masjid jami' arah mana ya??"