Lihat ke Halaman Asli

Pesta Kawin Emas Sepuhan

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

CANDA PENYEGAR SEMBARI MENGEDUKASI DIRI

Yth. Sohib Kompasianer semuanya,

ENTE semua mesti sempat ber-tanya2 sebelum pada akhirnya paham mengapa artikel ini aslinya mengalami keanehan tayang selagi berjudul Pernikahan Emas Sepuhan. Apalagi ANE yang baru belakangan ‘ngeh’ adanya keanehan tayang tersebut sesudah menelusuri beberapa tanggapan ENTE sohib yang berkunjung dan mencatatkan pesan. Silakan bagi ENTE yang pengen mengingat kembali, simak status tertayangnya di bawah judul di atas sebagaimana ANE copas di bawah ini.

PERNIKAHAN EMAS SEPUHAN

OPINI | 18 March 2015 | 19:42 Dibaca: 0   Komentar: 19   9

Maka, ketimbang penasaran tak ketahuan juntrungannya, pikiran jenih pun dimainkan. Sohib di dalam pikiran yang jernih itu membisikkan langkah trial and error yang layak diuji-cobakan. Ambil substansi artikel lantas dipindah tayangkan di lain ketika dan tajuk. Nah sobat, inilah yang ANE lakukan seturut arahan dalam jernihnya pikiran itu.

Mari sama2 ANE dan ENTE lihat dan amati, apakah kesialan itu bawaan konteks artikel, judul artikel, atau yang lainnya yang ANE gak sempat ber-andai2. Khawatirnya, salah2, kambing hitam malahan yang ketemu, atau su’udzan. Tak baiklah itu. Menimbang-mengingat-merujuk lantas memutuskan itulah mengapa daur ulang mendapatkan ruang dan waktu untuk dicoba. Bukan begitu? Setuju juga Admin tentunya.


Al – yang sudah barang tentu bukan anaknya musisi beken kita – dan Susie – yang ini pun tanpa embel2 smilikithi – adalah tokoh utama kisah ini. Tekape anggap bisa di mana saja adanya, sedangkan di negara antah berantah adalah sekedar samarannya. Moral pokoknya adalah permisif aka monggo2 wae. Ambil lucunya, lupakan ketombe di kepala yang bikin gatal, sampai saatnya ENTE mandi, jangan lupa keramas yah. Begitu.

Wahai sohib terkasih, di sebuah rumah gedong magrong2 pinggir embong, lampu hias tambahannya, yang tempo dulu tenar disebut lampu disko menyala mencorong, menghangatkan malam di tempat yang sedang merayakan ulang tahun pernikahan emas mereka. Maksudnya, pasangan berbahagia Al dan Susie.

Dan pada kesempatan berkesan itu, seraya mengangsurkan piring berisi potongan pertama Golden Anniversary Cake mereka, ditingkah riuh tepuk tangan dan celoteh mana suka para hadirin, Al berkata kepada Susie isterinya.

Al: “Selamat berbahagia, Susie sayang. Boleh suamimu ini tahu bagaimana kau ikut berikhtiar menjaga ikatan kasih kita? Dan pernahkah kau berlaku selingkuh terhadapku…?”

Susie: “Oh Al, mengapa kau demikian tega menanyakan itu kini? Ketika kita sedang merayakan pesta emas kita di tengah keluarga dan relasi kita? Kau pasti tidak benar2 ingin menanyakan hal itu, sayang."

Sang suami Al mendengar logika dan cara sang isteri menukas malah mengundang rasa gelinya.

Al: "Hahahaha..... Hadirin, lihat betapa payahnya isteriku sudah terbawa arus menyukai film Bollywood. Di telinga ini, koq jadi serasa serba dramatis begitu jawabmu, sayang. Tapi, Sus, benar koq. Aku sungguh ingin tahu betapa kau sudah bersusah-payah membantu menjaga kesetiaan dan utuhnya perkawinan kita... Tolong…”

Isterinya Susie menjawab dengan bertanya balik, pelan, bahkan berbisik, "Baik jika kau penasaran. Disini, biar semuanya ikut dengar? Rasanya lebih baik kita mojok."

Maka Al mengatur dibantu EO, acara pindah ke pentas musik, memberikan waktu Al menggandeng istrinya masuk kamar tidur.

Susie: "Suamiku, kau memilih mau dengar cerita perselingkuhan atau cerita tentang kesetiaan terlebih dahulu?"

Al: "Mana saja yang menjadikanmu senang dan bangga sudah melakukannya sehingga pernikahan kita mampu bertahan hingga kini, sayang," suaminya mendesak meyakinkan.

Susie: “Baik, terus terang, sejak tanggal pernikahan kita sampai saat ini, 3 kali sudah aku melewati ujian kesetiaan dan kesempatan selingkuh sekaligus…,” jawabnya mengawali kisahnya.

Al: “3 kali, hmmm," meski sedikit panas membersit di hati, dengan mengernyitkan kening Al meneruskan, "kapan saja waktu terjadinya?”

Susie: “Yang pertama sekali, Al, kau tentu ingat di saat usiamu 35. Tepat di saat kau bersikeras ingin menjalankan usaha sendiri. Tidak ada satu pun bank ketika itu bersedia memberikan komitmen untuk memberi kita pinjaman… Kau tentu tak lupa, ketika suatu hari seorang dirut sebuah bank menyempatkan singgah ke rumah kita dan menandatangani persetujuan kredit yang kita ajukan. Tanpa satu pun pertanyaan dia ajukan… Ingat kan…???”

Al: “Oh, Susie, kau benar2 lakukan itu buat kita? Suamimu sangat berterima kasih dan menghargai usaha isterinya, yang sudah berkorban untuk itu …. Lihat kini, usaha kita sudah jadi holding company. Lalu kapan yang kedua terjadi?”

Susie: “Ketika engkau mendapat serangan jantung 30 tahun lalu dan kau memerlukan operasi darurat di saat tak ada seorang pun dokter bedah jantung lain siap menanganimu. Kau masih ingat kan Al… ? Dan jika masih ingat, tentu kau juga ingat betapa Dr. De Pakey sudah bersedia bahkan menunda liburannya untuk menangani operasimu sampai kau bisa pulih kembali. Bahkan sukses operasinya berlangsung sampai kita sanggup merayakan pesta emas kita sekarang ini.….”

Al: “OMG!! Susie, yang kau maksud dokter yang atletis dan tampan, yang seminggu sesudah aku sadar dari pengaruh anestesi kemudian minta ijin padaku agar kau boleh mendampinginya seminggu keliling Eropa. Diyakinkannya aku yang kau dibutuhkan memberikan testimoni ketika ia menyampaikan makalah seminarnya?" 

Susie: "Aha. Kau ingat semua itu sayangku. Benar."

Al: "Sungguh beruntung aku punya isteri secantikmu dan sangat berbakti pada suami… Dengan perngorbananmu, engkau mestilah sangat mencintaiku sayang… Kau bantu jaga keutuhan rumah tangga kita… Sehingga ketika aku dalam masa pemulihan, demi komitmen janji dengan dokter, isteriku justru merelakanku dirawat suster. Untungnya dia orangnya sungguh cekatan dan telaten melayani. Muda, dan masih magang di klinik pribadi doktermu." 

Susie menukas, "Suster itu sudah berbuat terbaik yang dia bisa sayangku. Begitu pesan wanti2 Dr. De Pakey kepadanya sebelum mengajakku pergi."

Al: "Benar sayang, itu dia lakukan baik sekali. Lalu, kapan dan bagaimana cerita selingkuhmu kali yang ke 3?”

Susie: “Ini tentu tak bakal terlupakan Al. Dua tahun silam kau bersikeras mengejar ambisi ingin menjadi presiden perkumpulan olahraga pro kegemaranmu yang di pantai eksklusif itu. Di pemungutan suara putaran pertama engkau gagal beroleh kemenangan mutlak. Lantas kau minta aku bantu berikhtiar untuk mendapatkan tambahan 23 suara lagi. Ingatkah kau masih?”

Al: "OMG!!! Sebentar. Sebentar, sayang. Katakan bahwa kau melakukan lagi semuanya. Sendiri?"

Dah, sampe sini aja dulu ya sob.

Selamat mikir, macam apa pula 50 tahun nikahan ENTE nantinya mau dirayakan.

 

----- oo0O0oo -----

 

Salam & tabik EDUMORANA buat semuanya.

Jakarta, 10 Juni 2015.

ttd  & cap stempel resmi

Departemen Kebahasaan Antar Anakbangsa

Inspirasi: aneka sumber.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline