Alkisah seorang teman yang baik hati sedang berjalan melintasi taman lantas merasa heran melihat seorang pria tua dengan joran pancing di tangan melepas kailnya di hamparan bunga2 yang tengah bermekaran indah.
"Ckckckck.......," si teman yang kebetulan melintas ini berdecak dalam herannya. "Sungguh pemandangan yang mengetuk hati. Ikan apa yang ada di pikiran orang tua renta itu ya dengan memancing di hamparan bebungaan begitu."
Sembari membawa pikiran mungkin ada yang bisa dikulik mencari tahu permasalahan yang barangkali tengah dihadapi atau mungkin ada yang bisa diperbuat untuk membantu meringankan masalah si pria tua, si teman melangkahkan kaki mendekat. Maka terjalinlah tegur sapa berikut.
Teman: "Selamat pagi.... Sedang sibuk apa memangnya pak?"
Si pria tua: "Pagi juga pak. Sedang memancing."
Teman: "Memancing, eh? Sembari menanti umpan disambar, bolehkah aku tawarkan kepada bapak barangkali bersedia menemaniku makan di kedai di sana tuh? Bisa sambil ngobrol2 enak."
Si tua menaruh joran pancingnya, berdiri lalu berjalan mengikuti si teman baik hati itu masuk kedai. Dia memesan segelas besar stmj dan sebungkus rokok djiesamsoe kretek. Tersenyum menampak tingkah si tua, teman baik hati itu merasa senang bisa sedikit membantu dengan mentraktir si pria tua. Suasana rileks, lantas berbincanglah keduanya. Dan dialog berujung pada temuan fakta yang sungguh menarik.
Teman: "Pak tua, berapa banyak memang hasil pancinganmu sepagi hari ini?"
Tampak si tua tengah mengisap dalam2 rokok kreteknya lalu meniupkan sebentuk cincin asap, dengan senyumj simpul penanda sepenuh rasa kelegaan. Baru kemudian bersiap menjawab. Begini.
Si pria tua: "Belum banyak pak. Tapi lumayan.”
Teman: "Tapi sepertinya saya tidak melihat ikan hasil pancingannya.”
Si pria tua: “Umpan yang saya pakai memang bukan untuk ikan pak. Saya memancing perhatian. Syukurlah. Lumayan hasilnya untuk pagi ini. Anda adalah orang ke empat pak!"
---oo0O0oo---
Ya sudahlah sob. Bisa memaknai kisah ini sendiri kan? Siapa sebenarnya yang sutris yah? Si pria tua pemancing, si teman baik hati, atau jangan2 penulis artikel ini, jika bukan pembacanya malah. Hehehehe......... Sampai di sini saja dulu yah.
Jakarta, 20150518
Tabik & salamHUMORana.com
ttd& cap stempel resmi