Lihat ke Halaman Asli

Makan Enak Masakan Nenek

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14290258931074356809

[caption id="attachment_360813" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber: Screenshot_2015-02-21-21-36-32-1 1"][/caption]

Semuanya sudah menempati kursi sekeliling meja makan demikian ada aba2 bahwa santapan sudah dipersiapkan. Tatkala si Bain kecil menerima piringnya sudah isi lengkap, segera saja ia memainkan sendok garpu dan geliginya pun sibuk menggigit dan mengunyah.

“Bain, tunggu dulu sayang, kita mesti berdoa bersama sebelum mulai makan,” sembari senyum dan geleng2 kepala ibunya menegur mengingatkan ritual mulia keluarga besar.

Masih melanjut makan dengan lahapnya Bain kecil menjawab.

"Sesekali boleh kan, tak harus selalu begitu dong bu.”

“Tentu harus sayang,” sang ibu masih berusaha meluruskan tegaknya disiplin. “Di rumah, kita senantiasa berdoa dulu dan mensyukuri rejeki yang dikaruniakan Tuhan setiap sebelum makan.”

Masih saja Bain kecil mendebat, “Tapi ibu, itu berlaku di rumah kita, sedang sekarang ini kita berada di rumah nenek. Dan terlebih lagi, nenek pintar dan tahu sekali bagaimana masak yang enak. Aku gak mau masakan nenek yang nikmat ini keduluan habis oleh Jati, Nur, Didik dan Gatot.”

----- MESS -----

Yo wislah. Semene dhisik yo sob.

Jakarta, 14 April 2015

Tabik & salamHUMORana.com

ttd& cap stempel resmi

Departemen Humor Garing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline