Lihat ke Halaman Asli

Pilot Masuk Surga

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

CANDA PENYEGAR SEMBARI MENGEDUKASI DIRI MINGGU INI

Wahai para sohib kompasianer yang terhormat semuanya!!

Salam EDUMORANA.com

Jakarta Minggu malam begini ini seusai diguyur hujan deras banget tadi. Ngopinya dah ludes tentu ya coy, tuangkan tambahan porsi sembari melanjut guyon.

Seorang rohaniwan dikisahkan tutup usia dan arwahnya sedang ikutan mengantri di ambang Gerbang Keperakan. Tepat di depannya adalah seseorang yang berbaju mencolok, celana jins, lengkap dengan jaket kulit dan kacamata hitam. Modis, kasual, namun kece.

Seorang malaikat memanggil pria kece itu, dan menanyainya.

"Sebutkan siapa namamu, supaya aku bisa periksa di daftarku apakah engkau diijinkan atau ditolak masuk ke Kerajaan Surga."


Pria kece itu menjawab: "Saya Budi, pensiunan pilot maskapai penerbangan yang sempat amat dikenal di dalam mau pun luar negeri."

Sang malaikat memeriksa daftarnya. Dia tampak senyum lantas berkata kepada arwah pilot pensiunan itu.


"Terima dan kenakanlah jubah sutera ini juga tongkat emas. Masuklah engkau dan selamat datang di Kerajaan Surga."

Dengan tersenyum sepenuh syukur sang pilot pensiunan melangkah masuk surga.


Berikutnya adalah giliran si rohaniwan. Berdiri tegak dengan membusungkan dada dia lalu memperkenalkan diri.

"Saya Romo Puji, sudah puluhan tahun melayani Tuhan dan umat sebagai pastor di gereja bla bla bla."

Sang malaikat memeriksa daftarnya, lalu yang dikatakannya kepada si rohaniwan begini.


"Terimalah jubah katun dan tongkat kayu ini lalu masuklah engkau dan selamat datang di Kerajaan Surga."

"Sebentar. Maafkan saya malaikat," sergah si rohaniwan. "Arwah orang yang dulunya pilot tadi mendapat jubah sutera dan tongkat emas sedangkan saya hanya beroleh jubah katun dan tongkat kayu. Bagaimana bisa begitu?"


Dengan tenang dan bijak luar biasa sang malaikat lalu menjelaskan.

"Di atas langit ini, ketahuilah, timbangan amalan seseorang didasarkan pada hasil. Coba sajalah camkan penjelasan ini. Tatkala engkau dulu berkutbah dari atas mimbar – umatmu pulas tertidur. Sedangkan ketika pilot tadi menerbangkan pesawatnya – penumpang tekun berdoa."

----- MESS -----

Salam & tabik EDUMORANA buat semuanya.

Jakarta, 22 Maret 2015.

ttd & cap stempel resmi

Departemen Kebahasaan Antar Anakbangsa

Inspirasi: ... aneka sumber

Artikel lain terkait profesi dokter, di antaranya:

PERNIKAHAN EMAS SEPUHANPria Boleh Menua, Jangan MenyedihkanKAKEK TEREDUKASI CUCUPembelajaran RasaGANDHI DENGAN PROFESOR BULENYA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline