Uang dan inflasi merupakan dua konsep penting dalam ekonomi yang memiliki hubungan yang erat. Dalam ekonomi, uang digunakan sebagai sarana pertukaran, sedangkan inflasi merujuk pada meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dalam suatu perekonomian. Memahami hubungan antara uang dan inflasi sangat penting dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang efektif dan menjaga stabilitas perekonomian secara keseluruhan
Hubungan Antara Uang dan Inflasi
Salah satu teori yang menjelaskan hubungan antara uang dan inflasi adalah teori kuantitas uang. Teori ini dikembangkan oleh Irving Fisher , yang kemudian diperluas oleh Milton Friedman. Teori kuantitas uang menyatakan bahwa terdapat hubungan langsung antara jumlah uang yang beredar di perekonomian dan tingkat inflasi. Secara sederhana, jika jumlah uang yang beredar meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan output ekonomi riil, maka akan cenderung terjadi inflasi. Secara matematis, teori kuantitas dari Irving Fisher ini menghasilkan rumus persamaan yakni :
M.V = P.T
Keterangan:
M : jumlah uang yang beredar
V : kecepatan uang beredar
P : tingkat harga
T : total jumlah transaksi selama periode tertentu
Oleh karena itu, secara umum Teori Kuantitas Uang akan membawa pada kesimpulan sebagai berikut:
- Nilai riil atau daya beli uang ditentukaan oleh jumlah uang yang beredar. Atau, permintaan uang (money demand) berbanding terbalik dengan pasokan uang (money supply). Semakin banyak uang beredar semakin rendah daya belinya, begitupula sebaliknya.
- Jumlah uang beredar identik dengan tingkat harga umum yang berlaku. Atau, pasokan uang sebanding dengan tingkat harga. Pertambahan pasokan uang akan berdampak kenaikan harga, begitupula sebaliknya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hubungan Uang dan Inflasi