Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Memulihkan Citra Investasi Indonesia di Tengah Sorotan Kasus eFishery dan Isu Pemimpin Korupsi OCCRP

Diperbarui: 26 Januari 2025   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi-- Investasi (Freepik/olivier-le-moal)

Belakangan ini, nama Indonesia kembali menjadi sorotan di kancah global, namun sayangnya bukan dalam konteks yang membanggakan.

Kasus dugaan manipulasi laporan keuangan oleh startup eFishery dan laporan dari OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project) yang menempatkan salah satu mantan presiden Indonesia sebagai pemimpin terkorup dunia nomor tiga menjadi isu hangat yang mencoreng reputasi negeri ini di mata internasional.

Situasi ini memunculkan pertanyaan besar: bagaimana Indonesia dapat memulihkan citra investasi dan membangun kembali kepercayaan investor?

Akrobat Keuangan eFishery: Modus dan Fakta Mengejutkan

Kasus eFishery yang menghebohkan dunia bisnis beberapa waktu terakhir menjadi sorotan tajam para pelaku usaha, investor, dan masyarakat luas.

eFishery yang menghebohkan dunia bisnis, sumber gambar: MNC Media

Perusahaan rintisan ini, yang sebelumnya dielu-elukan sebagai salah satu unicorn Indonesia dengan valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS, terungkap melakukan manipulasi besar-besaran dalam laporan keuangan dan operasionalnya.

Fenomena ini tidak hanya mengguncang ekosistem startup tanah air tetapi juga mencoreng reputasi Indonesia di mata dunia. (Video)

Hasil investigasi mengungkapkan bahwa sejak 2018, manajemen eFishery secara sistematis menyajikan dua laporan keuangan yang berbeda.

Laporan untuk kebutuhan internal mencatat pendapatan yang jauh lebih rendah dibandingkan laporan yang disajikan untuk pihak eksternal, termasuk investor global.

Contohnya, selama periode Januari hingga September 2024, pendapatan yang dilaporkan secara internal sebesar Rp2,6 triliun, sementara laporan eksternal menyebutkan angka fantastis Rp12,3 triliun, hampir lima kali lipatnya.

Perbedaan mencolok juga terlihat pada profit sebelum pajak. Laporan eksternal menunjukkan eFishery mencatatkan profit Rp261 miliar dalam periode tersebut, sementara laporan internal justru menunjukkan kerugian sebesar Rp578 miliar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline