Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Pemblokiran TikTok di Amerika Hanya Kurang 24 Jam Akibat Perubahan Sikap Donald Trump

Diperbarui: 22 Januari 2025   04:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TikTok tidak jadi diblokir di Amerika Serikat.(AFP/STEFANI REYNOLDS)

Pada Sabtu malam, 18 Januari 2024, jutaan pengguna TikTok Amerika dikejutkan dengan pemberitahuan bahwa aplikasi kesayangan mereka telah dilarang dan tidak lagi dapat diakses. (Baca selengkapnya di Reuters)

Larangan ini hanya berlangsung kurang dari 24 jam setelah Presiden terpilih Donald Trump, yang baru kembali menjabat, mengumumkan langkah untuk memulihkan akses TikTok di Amerika Serikat. Keputusan ini mencerminkan perubahan sikap Trump terhadap aplikasi yang sebelumnya dia anggap sebagai ancaman keamanan nasional.

TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance, perusahaan berbasis di Tiongkok, sebelumnya menghadapi ancaman penutupan dari Trump selama masa jabatannya pada 2020. Saat itu, kekhawatiran tentang potensi berbagi data pribadi warga Amerika dengan pemerintah Tiongkok menjadi alasan utama ancaman larangan tersebut.

Akun di TikTok, sumber gambar: Dokumentasi pribadi Merza Gamal dari tangkapan layar TikTok.

Namun, baru-baru ini, Trump mengungkapkan bahwa ia memiliki "titik hangat di hati saya untuk TikTok," mengakui bahwa aplikasi ini telah membantunya menjangkau pemilih muda selama kampanye 2024.

Perubahan Sikap Trump dan Strategi TikTok

Trump menyatakan bahwa dia akan memperpanjang batas waktu sebelum larangan berlaku untuk memungkinkan negosiasi terkait keamanan nasional.

Salah satu usulannya adalah memastikan Amerika Serikat memiliki kepemilikan 50% dalam usaha patungan dengan ByteDance. Langkah ini bertujuan untuk memastikan data pengguna AS dikelola dengan aman, sekaligus mempertahankan popularitas dan operasi TikTok di pasar Amerika.

Keputusan ini, meski diterima dengan lega oleh pengguna, menimbulkan pertanyaan tentang potensi perubahan struktur kepemilikan TikTok dan dampaknya terhadap pengalaman pengguna.

"Saya teringat saat Elon membeli Twitter dan betapa dramatisnya perubahan itu," ujar Kelly Sites, kreator konten paruh waktu. Kekhawatiran serupa dirasakan banyak kreator, terutama mengingat pentingnya algoritme unik TikTok dalam keberhasilannya.

Fokus pada Transparansi, Inovasi, dan Hubungan Strategis

TikTok memiliki peluang besar untuk mengamankan posisinya sebagai salah satu platform media sosial paling dominan di dunia dengan berfokus pada transparansi, inovasi, dan hubungan strategis dengan pemerintah serta pengguna. Untuk mencapai hal ini, beberapa langkah strategis dapat diterapkan secara holistik.

Transparansi menjadi salah satu kunci utama. TikTok perlu membangun kepercayaan pengguna dengan meningkatkan keterbukaan terkait kebijakan privasi dan perlindungan data. Melalui inisiatif seperti audit independen terhadap keamanan data dan penyimpanan data di server lokal, kekhawatiran terkait privasi dapat diminimalkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline