Ketika era digital mulai mendominasi industri hiburan, dua stasiun televisi besar Indonesia, NetTV dan ANTV, menghadapi tantangan yang berat hingga berujung pada kebangkrutan.
Perjalanan mereka menjadi pelajaran berharga bagi dunia pertelevisian dalam beradaptasi dengan perubahan zaman.
Awal Perjalanan NetTV dan ANTV
NetTV dikenal sebagai stasiun televisi dengan segmentasi pasar urban dan generasi milenial. Dengan slogan "Televisi Masa Kini," NetTV menawarkan program-program inovatif seperti talk show inspiratif, acara musik berkualitas, hingga komedi segar.
Namun demikian, strategi ini tak mampu membendung gelombang pergeseran minat penonton ke konten on-demand yang lebih fleksibel.
Sementara itu, ANTV, yang telah lama hadir dengan program hiburan populer seperti drama India dan sinetron, juga menghadapi penurunan audiens. Persaingan dengan platform digital yang menawarkan konten serupa menjadi tantangan utama.
Masalah Keuangan yang Menjerat
Keputusan bisnis yang kurang adaptif membawa kedua stasiun televisi ini ke kondisi keuangan yang sulit. NetTV akhirnya diakuisisi oleh MD Entertainment dan berubah nama menjadi MDTV. Transformasi ini membawa harapan baru, meski banyak kenangan program ikonik NetTV yang kini tinggal sejarah.
Sebaliknya, ANTV melalui induk perusahaannya VIVA menghadapi tantangan lebih berat dengan utang sebesar Rp8,79 triliun kepada 12 kreditur. Bursa Efek Indonesia bahkan menghentikan perdagangan saham VIVA, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal menjadi dampak langsung bagi karyawan ANTV.
Dalam sebuah video viral di TikTok, terlihat suasana emosional karyawan saat menerima kabar PHK dari Human Capital Development (HCD) ANTV pada 18 Desember 2024. Hingga kini, manajemen ANTV belum memberikan pernyataan resmi terkait situasi tersebut.
Pelajaran dari Kasus NetTV dan ANTV
Kebangkrutan NetTV dan ANTV memberikan pelajaran penting bagi industri televisi:
- Adaptasi Digital: Industri televisi harus mempercepat transformasi digital dan memanfaatkan teknologi baru untuk tetap relevan.
- Diversifikasi Konten: Menghadirkan konten yang sesuai dengan kebutuhan dan selera audiens modern adalah kunci bertahan.
- Inovasi Model Bisnis: Pendapatan tidak hanya dari iklan televisi, tetapi juga monetisasi konten digital, seperti layanan berlangganan dan kemitraan strategis.
- Manajemen yang Efisien: Pengelolaan keuangan dan operasional yang baik menjadi fondasi keberlanjutan di tengah persaingan.
Masa Depan Industri Televisi