Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Belajar dari Perjalanan J.CO Donuts & Coffee Menghadapi PKPU dan Persaingan Bisnis

Diperbarui: 12 Desember 2024   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga Donuts yang berjaya di Indonesia, Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal 

Tantangan J.CO Donuts & Coffee Menghadapi PKPU dan Persaingan Bisnis dengan Krispy Kreme, dan Dunkin' Donuts

Bisnis donat selalu menarik perhatian, terutama merek-merek besar seperti J.CO Donuts & Coffee, Krispy Kreme, dan Dunkin' Donuts. Di balik kesuksesan mereka, tersimpan berbagai tantangan yang penuh warna.

Kali ini, kita akan membahas pelajaran berharga dari ketiga pemain besar ini, mengupas bagaimana mereka mengatasi masalah, dan apa yang bisa kita pelajari dari perjalanan mereka.

J.CO: Tantangan dalam Negeri yang Mencerminkan Dinamika Pasar

J.CO, merek donat lokal yang mendunia, dikenal dengan produknya yang inovatif dan suasana kafe yang nyaman. Namun, di tengah gemilangnya kesuksesan, J.CO menghadapi gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dari mitranya, PT Kawan Berkarya Mandiri, pada Oktober 2024. Gugatan ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan hubungan bisnis dan keuangan yang hati-hati.

Situasi ini menuntut J.CO untuk tidak hanya menyelesaikan konflik hukum dengan mitra bisnis tetapi juga menjaga reputasi di mata konsumen. Gugatan serupa yang terjadi sebelumnya pada Maret 2024 dan Desember 2022 menunjukkan adanya pola tantangan yang memerlukan evaluasi mendalam terhadap manajemen operasional dan keuangan perusahaan.

Dalam menghadapi persaingan dengan Krispy Kreme dan Dunkin' Donuts, tantangan lain bagi J.CO adalah menjaga daya saingnya di tengah dominasi merek internasional yang sudah memiliki jaringan global yang kuat. Hal ini menuntut J.CO untuk terus berinovasi, menjaga kualitas produk, dan membangun loyalitas pelanggan.

Krispy Kreme: Bangkit dari Krisis Keuangan

Krispy Kreme, merek asal Amerika Serikat yang terkenal dengan donat "glazed", pernah menghadapi krisis keuangan besar pada 2004-2009. Tuduhan manipulasi laporan keuangan, ekspansi yang terlalu cepat, dan utang yang menumpuk hampir membuat perusahaan ini bangkrut.

Namun demikian, melalui restrukturisasi besar-besaran dan fokus kembali pada produk utamanya, Krispy Kreme berhasil bangkit dan kembali menjadi favorit pelanggan.

Pengalaman Krispy Kreme menunjukkan bahwa bahkan merek besar pun tidak kebal dari kesalahan manajemen. Pentingnya memiliki rencana pemulihan yang jelas menjadi pelajaran berharga dari kisah ini.

Dunkin' Donuts: Menjaga Hubungan dengan Mitra Lokal

Dunkin' Donuts, yang kini lebih dikenal sebagai Dunkin', menghadapi tantangan unik dalam menjaga hubungan dengan mitra waralabanya. Beberapa mitra di Amerika Serikat pernah mengajukan gugatan terkait ketidakadilan dalam perjanjian waralaba. Konflik seperti ini menunjukkan pentingnya hubungan bisnis yang sehat dan adil.

Di pasar Asia, termasuk Indonesia, Dunkin' juga harus beradaptasi dengan budaya lokal. Ketergantungan pada mitra lokal menuntut perusahaan untuk menjaga komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pasar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline