Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Secangkir Cerita Teh Tarik dengan Secawan Roti Canai dan Sepiring Mie Kacang

Diperbarui: 4 Desember 2024   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Dokumentasi Merza Gamal 

Teh selalu punya cerita untuk diceritakan---tentang tanah subur tempat ia tumbuh, tradisi yang diwariskan, dan cita rasa yang memanjakan. Di Nusantara, teh bukan sekadar minuman, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari. Dari puncak Jawa Barat hingga dataran tinggi Sumatera, teh menjadi saksi keragaman budaya dan kekayaan alam Indonesia.

Di antara cerita-cerita itu, Teh Tarik khas Melayu menawarkan kisah seni dan kehangatan yang begitu memikat, terutama saat disandingkan dengan secawan Roti Canai atau sepiring Mie Kacang/Mie Lendir.

Jejak Teh di Nusantara

Indonesia, dengan iklim tropisnya, adalah rumah bagi kebun-kebun teh yang tersebar di berbagai daerah.

Di Jawa Barat, perkebunan teh Puncak menghasilkan daun teh dengan aroma lembut dan rasa segar yang khas. Sementara itu, dataran tinggi Kerinci di Sumatera memproduksi teh dengan karakter kuat dan sentuhan sedikit pahit yang digemari para pecinta teh hitam.

Setiap daerah pun memiliki cara unik untuk menikmati teh. Di Jawa, kita mengenal Teh Poci, yang disajikan dalam poci tanah liat bersama gula batu untuk menciptakan rasa manis alami. Di Minangkabau, ada Teh Talua, campuran teh dengan kuning telur yang memberikan energi luar biasa.

Namun, di wilayah Melayu seperti Riau dan Kepulauan sekitarnya, tradisi Teh Tarik mencuri perhatian dengan seni penyajian yang atraktif dan cita rasa yang kaya.

Teh Tarik: Seni dan Tradisi Melayu

Nama Teh Tarik berasal dari proses pembuatannya, di mana teh yang dicampur susu manis dituangkan dari satu gelas ke gelas lainnya secara berulang. Gerakan "menarik" ini tidak hanya menciptakan busa lembut di atas teh, tetapi juga menjadi atraksi yang menghibur.

Atraksi membuat Teh Tarik, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal 

Dahulu, Teh Tarik dinikmati dalam tekong---wadah aluminium kecil yang menjaga kehangatan teh lebih lama. Kini, minuman ini sering disajikan dalam cangkir panjang dari kaca, memperlihatkan warna teh susu yang menggoda. Prosesnya mungkin sederhana, tetapi hasil akhirnya adalah kehangatan yang tak tertandingi.

Secawan Roti Canai dan Sepiring Mie Kacang

Kebiasaan menikmati Teh Tarik tidak lepas dari hidangan pendamping yang menggugah selera, seperti Roti Canai dan Mie Kacang/Mie Lendir.

  • Roti Canai: Roti pipih ini lembut di dalam dan sedikit renyah di luar. Biasanya disajikan dengan kuah kari kambing, ayam, atau sapi yang kaya rempah. Beberapa varian modern juga menambahkan isian seperti daging cincang, keju, atau cokelat, menambah kelezatan yang tak tertolak.
  • Mie Kacang/Mie Lendir: Hidangan ini memiliki kuah kental berbasis kacang dengan tambahan udang kering giling. Rasanya semakin sempurna dengan telur rebus, tauge, dan udang rebus, menciptakan kombinasi rasa gurih dan manis yang harmonis.
  • Sumber Gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Keduanya menjadi pasangan sempurna untuk Teh Tarik, menciptakan pengalaman kuliner yang kaya rasa sekaligus menenangkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline