Krisis global, seperti pandemi COVID-19, telah memberikan banyak pelajaran berharga bagi organisasi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Krisis ini mengungkap kerentanan tersembunyi dalam kemampuan operasional dan respons terhadap gangguan, memaksa para eksekutif untuk segera merespons tantangan yang muncul. Mulai dari tantangan terkait tenaga kerja, rantai pasokan, hingga ancaman siber, perusahaan dihadapkan pada realitas lanskap bisnis yang semakin penuh ketidakpastian.
Namun, sekadar respons reaktif tidaklah cukup untuk bertahan di masa depan. Untuk mampu bertahan dan berkembang di tengah krisis, organisasi harus mengambil pendekatan yang lebih proaktif dengan mengembangkan strategi ketahanan yang holistik.
Artikel sederhana dengan sedikit pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis, mengulas bagaimana perusahaan dapat bertransformasi dari sekadar merespons krisis menuju strategi ketahanan jangka panjang yang memberikan landasan bagi keberlanjutan bisnis di masa mendatang.
Tantangan yang Dihadapi oleh Perusahaan Selama Krisis
Menurut survei yang dilakukan oleh Federation of European Risk Management Associations (FERMA) bersama McKinsey, perusahaan di seluruh dunia menghadapi tantangan operasional, teknologi, dan organisasi selama pandemi. Di antaranya:
Tantangan Operasional dan Rantai Pasokan
Banyak perusahaan mengalami disrupsi besar dalam rantai pasokan akibat penutupan wilayah, kekurangan bahan baku, dan hambatan logistik. Sebagai solusi, beberapa perusahaan global memanfaatkan teknologi digital seperti pemeliharaan prediktif dan AI untuk memantau pola pemesanan yang berubah drastis.
Perusahaan di sektor energi, misalnya, mengimplementasikan digitalisasi untuk menjaga operasional tetap berjalan, sementara sektor logistik beralih ke pengangkutan curah sebagai langkah adaptif.
Tantangan Teknologi
Lonjakan ancaman siber menjadi tantangan besar di tengah transisi mendadak ke kerja jarak jauh. Banyak perusahaan memperkuat pertahanan siber dengan merekrut pakar keamanan dan mengakuisisi perusahaan siber yang lebih kecil untuk melindungi aset digital mereka.
Kekuatan teknologi keamanan yang memadai tidak hanya penting untuk melindungi data, tetapi juga untuk memastikan operasional tetap berjalan tanpa gangguan.
Tantangan Organisasi