Menopause, sebuah fase alami dalam kehidupan setiap perempuan, seringkali diabaikan dalam sistem perawatan kesehatan, terutama di negara-negara berkembang.
Namun demikian, dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perawatan yang tepat, Indonesia memiliki peluang besar untuk memajukan layanan kesehatan menopause yang lebih inklusif dan mudah diakses.
Layanan Kesehatan Menopause Virtual: Contoh dari Midi Health
Sebuah perusahaan rintisan di Amerika Serikat, Midi Health, telah berhasil mengembangkan layanan perawatan menopause berbasis virtual yang bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Midi Health, yang didirikan pada tahun 2021 oleh Joanna Strober, menyediakan layanan kesehatan menopause yang ditanggung oleh asuransi dan didukung oleh lebih dari 200 penyedia layanan kesehatan yang terlatih dalam berbagai aspek kesehatan perempuan, terutama perawatan hormon.
Strober mendirikan Midi Health setelah mengalami sendiri tantangan yang dihadapi perempuan dalam mencari solusi untuk gejala perimenopause, seperti kecemasan, insomnia, dan hot flashes. Kesulitan ini menginspirasi terbentuknya layanan yang lebih terjangkau dan mudah diakses bagi perempuan yang menghadapi menopause.
Dalam waktu singkat, Midi Health telah mengumpulkan dana signifikan, termasuk $14 juta pada putaran awal 2022, $25 juta pada Seri A 2023, dan $63 juta pada Seri B tahun 2024. Investor terkenal seperti Sheryl Sandberg dan Amy Schumer turut mendukung pengembangan ini, menunjukkan betapa pentingnya layanan kesehatan menopause dalam skala global.
Peluang Penerapan di Indonesia
Melihat suksesnya Midi Health, peluang untuk mengembangkan layanan serupa di Indonesia sangat besar. Dengan semakin banyak perempuan yang mengalami menopause seiring peningkatan harapan hidup, layanan kesehatan menopause yang mudah diakses sangat dibutuhkan.
Selain itu, beberapa faktor mendukung kemungkinan berkembangnya layanan serupa di Indonesia:
- Peningkatan Kesadaran Kesehatan Perempuan: Dengan semakin banyaknya perhatian terhadap kesehatan perempuan, masyarakat Indonesia mulai menyadari pentingnya akses ke layanan kesehatan yang spesifik untuk kebutuhan perempuan, termasuk menopause. Edukasi publik yang lebih luas tentang menopause dan dampaknya pada kesehatan akan mempercepat adopsi layanan ini.
- Teknologi Telemedicine: Telemedicine di Indonesia telah berkembang pesat, terutama sejak pandemi. Pemanfaatan teknologi ini dapat memungkinkan perempuan di berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil, mendapatkan akses ke layanan kesehatan menopause tanpa perlu pergi ke fasilitas medis fisik. Layanan virtual ini juga dapat membantu mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan.
- Asuransi Kesehatan: Jika perawatan menopause dapat ditanggung oleh asuransi, seperti yang terjadi di Midi Health, perempuan Indonesia akan lebih mudah mengakses layanan ini tanpa beban biaya yang tinggi. Dukungan dari program asuransi kesehatan nasional seperti BPJS atau perusahaan asuransi swasta akan sangat membantu dalam mewujudkan hal ini.
- Kolaborasi Lintas Sektor: Keberhasilan implementasi layanan kesehatan menopause juga akan sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pemerintah bisa memperkuat kebijakan kesehatan yang mendukung layanan menopause, sementara perusahaan teknologi dan penyedia layanan kesehatan dapat bersama-sama menyediakan platform dan sumber daya yang dibutuhkan.