Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Menggali Keajaiban Fashion Mewah: Wawasan dari Value Retail, New York Fashion Week 2025, dan Potensi Mode Indonesia

Diperbarui: 10 September 2024   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dari NYFW.Official

New York Fashion Week (NYFW) 2025, yang berlangsung dari 6 hingga 11 September 2024, tidak hanya menjadi ajang unjuk koleksi terbaru tetapi juga memberikan pandangan mendalam tentang masa depan mode dan fashion mewah.

Di tengah sorotan NYFW, Scott Malkin, pendiri dan ketua Value Retail, menawarkan wawasan berharga tentang bagaimana pengalaman berbelanja mewah seharusnya dirancang. Dalam konteks ini, kita dapat mempelajari beberapa pelajaran penting yang relevan baik untuk pelaku mode global maupun para profesional di Indonesia.

Menjaga Esensi Emosi dalam Pengalaman Berbelanja

Menurut Malkin, inti dari ritel mewah bukanlah sekadar transaksi, tetapi tentang menciptakan hubungan emosional yang mendalam dengan pelanggan. Value Retail, dengan jaringan destinasi belanjanya yang dikenal sebagai Bicester Collection, menerapkan filosofi ini secara konsisten.

Setiap lokasi dirancang sebagai oasis emosional di mana pelanggan merasa istimewa dan dihargai. Di NYFW, merek-merek mode terkemuka menunjukkan bagaimana mereka membangun pengalaman berbelanja yang memikat dan emosional.

Hal tersebut tidak hanya melibatkan tampilan visual dari koleksi terbaru tetapi juga cara merek berinteraksi dengan pelanggan mereka. Merek-merek ini memahami bahwa membangun hubungan emosional dengan konsumen dapat meningkatkan loyalitas dan menciptakan pengalaman yang lebih berkesan.

Integrasi Teknologi dan Sentuhan Personal

Teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan pengalaman berbelanja mewah, tetapi seperti yang diungkapkan oleh Malkin, teknologi tidak boleh menggantikan interaksi manusia yang esensial.

Pada Value Retail, teknologi digunakan untuk mendukung pengalaman fisik, bukan untuk menggantikannya. Misalnya, penggunaan iPad untuk menampilkan koleksi dan memberikan informasi tambahan memungkinkan staf untuk menawarkan produk dengan harga penuh dengan cara yang nyaman dan personal.

Di NYFW, teknologi seperti streaming langsung dan platform media sosial membantu merek menjangkau audiens global, namun interaksi langsung tetap menjadi inti dari pengalaman berbelanja mewah. Merek-merek harus menemukan keseimbangan antara efisiensi teknologi dan sentuhan manusia yang autentik.

Mengukur Keberhasilan Melalui Pengalaman, Bukan Hanya Transaksi

Malkin menekankan bahwa fokus Value Retail adalah pada menciptakan pengalaman yang luar biasa, bukan sekadar memaksimalkan penjualan. Prinsip ini dapat diterapkan oleh merek-merek mode di Indonesia. Menyediakan layanan VIP, fasilitas tambahan, dan menciptakan atmosfer yang menyenangkan adalah cara-cara untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang tak terlupakan.

Di NYFW, pengalaman pelanggan sering kali diukur dengan bagaimana acara tersebut menciptakan kegembiraan dan keterhubungan dengan audiensnya. Merek yang berhasil menciptakan pengalaman yang berkesan akan membangun loyalitas dan meningkatkan citra merek mereka.

Potensi Indonesia sebagai Pusat Mode Syariah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline