Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Buku Terbaru Saya tentang Memahami dan Mengimplementasikan Khutbah Haji Wada', Apa Isinya?

Diperbarui: 3 September 2024   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi Merza Gamal

Buku "Memahami Khutbah Rasulullah SAW pada Haji Wada dan Mengimplementasikan di Masa Kini" yang saya tulis ini merupakan upaya untuk menyelami pesan-pesan terakhir yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam khutbahnya di Padang Arafah, pada Haji Wada di tahun ke-10 H.

Khutbah tersebut bukan hanya sebagai penutup dari rangkaian misi kenabian Rasulullah SAW, tetapi juga sebagai pedoman yang relevan hingga hari ini.

Buku tulisan saya ini bukan sekadar penyampaian dogma agama; ia hadir untuk menggali makna mendalam dari khutbah Rasulullah SAW dan menyajikan contoh-contoh implementasi praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bersama Forum Jamaah Masjid Raya Bintaro Jaya (FJ MRBJ), saya berusaha untuk menghadirkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW dalam konteks yang aplikatif dan praktis, sehingga pembaca dapat melihat relevansi dan keabadian pesan-pesan ini.

Sebagai penulis dan advisor yang telah lama terjun dalam dunia perbankan syariah dan transformasi corporate culture, saya menyadari pentingnya menghadirkan ajaran Rasulullah SAW dalam bentuk yang lebih konkret dan mudah diimplementasikan.

Buku ini diharapkan menjadi medium dakwah yang efektif, tidak hanya melalui kata-kata tetapi juga dengan aplikasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Struktur Buku

Buku ini disusun dengan struktur yang terorganisir untuk memudahkan pembaca dalam menjelajahi pesan-pesan Khutbah Haji Wada' Rasulullah SAW. Berikut adalah lima pilar utama dari khutbah tersebut yang saya bahas dalam buku ini:

  1. Penghormatan terhadap Kehidupan dan Harta Benda: Pilar ini menekankan pentingnya menghargai nyawa dan harta orang lain, serta implikasi etis dan moral dari penghormatan ini dalam kehidupan sehari-hari. Pesan ini menjadi landasan moral yang relevan untuk menjaga hubungan antar manusia dengan penuh rasa hormat dan keadilan.
  2. Persaudaraan dan Kesatuan Umat: Islam mengajarkan persaudaraan dan kesatuan yang kuat. Pilar ini mengeksplorasi konsep persaudaraan dalam Islam dan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman. Tantangan modern yang menguji persatuan umat menjadikan pesan ini semakin penting untuk diimplementasikan.
  3. Penghapusan dan Larangan Riba: Pilar ini membahas larangan riba dan dampak negatifnya terhadap masyarakat, serta menawarkan alternatif ekonomi yang lebih adil dan seimbang. Sebagai pelaku di dunia perbankan syariah, saya menekankan pentingnya menjauhkan diri dari riba dan menerapkan sistem keuangan yang lebih adil.
  4. Menghormati Perempuan: Dalam khutbahnya, Rasulullah SAW menekankan penghormatan terhadap perempuan dan hak-haknya. Pilar ini membahas hak-hak perempuan dalam Islam dan bagaimana ajaran Islam mendukung kesetaraan dan penghormatan terhadap perempuan. Dalam konteks modern, ini menjadi panduan bagi kita semua untuk terus mendukung kesetaraan gender dalam kerangka ajaran agama.
  5. Perintah Berpegang Teguh pada Al-Quran: Pilar terakhir ini menekankan pentingnya menjadikan Al-Quran sebagai pedoman utama dalam kehidupan. Buku ini membahas bagaimana kita dapat memahami dan menerapkan ajaran Al-Quran dalam konteks kehidupan modern yang terus berkembang.

Tujuan dan Inspirasi

Penulisan buku ini bertujuan untuk memperbaharui dan menghidupkan kembali ajaran Islam, khususnya yang terkandung dalam Khutbah Haji Wada', dalam konteks zaman yang terus berubah. Selaku penulis, saya percaya bahwa pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa.

Saya berharap buku ini dapat menjadi sumber inspirasi dan pedoman bagi pembaca dalam merenungkan, memahami, dan mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Inspirasi saya dalam menulis buku ini berasal dari pengalaman spiritual yang mendalam saat mendengarkan khutbah Idul Adha di Masjid Nurul Qolbi Mertilang dan kajian ilmu di Masjid Raya Bintaro Jaya. Khutbah yang disampaikan oleh DR. Ir. Agus S. Djamil, M.Sc, seorang ahli dalam bidang perminyakan dan juga seorang cendekiawan Islam.

Kajian beliau  dengan judul "Universalitas, Totalitas, dan Syi'ar Haji," membuka wawasan saya tentang bagaimana khutbah Rasulullah SAW pada Haji Wada' tidak hanya berisi pesan moral tetapi juga panduan universal yang relevan sepanjang masa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline