Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Strategi Menguatkan Corporate Culture demi Keunggulan Kompetitif yang Berkelanjutan

Diperbarui: 20 Agustus 2024   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diolah dengan AI: copilot.microsoft.com, dokumentasi Merza Gamal 

Corporate culture, atau budaya perusahaan, adalah fondasi yang menentukan arah dan keberhasilan jangka panjang sebuah organisasi. Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan kompetitif, memiliki corporate culture yang kuat bukan hanya penting tetapi juga menjadi kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Artikel sederhana yang disusun berdasarkan sedikit pengalaman lapangan dalam ikut membangun corporate culture di beberapa korporasi dan institusi akan membahas beberapa aspek penting dalam membangun dan memelihara corporate culture yang dapat mendorong kesuksesan jangka panjang.

Manajer Menengah: Pilar Utama Corporate Culture

Manajer menengah adalah elemen vital dalam struktur corporate culture. Mereka memainkan peran kunci sebagai penghubung antara visi strategis yang dirumuskan oleh manajemen puncak dan implementasi operasional di lapangan. Sayangnya, peran mereka sering kali kurang dihargai, bahkan diabaikan dalam beberapa kasus.

Penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menghargai dan memberdayakan manajer menengah mereka cenderung memiliki kinerja yang lebih baik. Dengan peran yang krusial ini, manajer menengah dapat menjadi agen perubahan, penggerak inovasi, dan pemelihara corporate culture positif dalam perusahaan.

Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk berinvestasi dalam pengembangan dan pemberdayaan manajer menengah guna mendukung kinerja jangka panjang.

Corporate Culture dan Kinerja: Hubungan yang Tak Terpisahkan

Corporate culture yang sehat dan kuat memiliki dampak langsung pada kinerja perusahaan. Penelitian yang dilakukan melalui Indeks Kesehatan Organisasi (Organizational Health Index atau OHI) oleh McKinsey menunjukkan bahwa organisasi dengan corporate culture yang sehat memiliki kinerja yang lebih konsisten dan unggul dibandingkan dengan yang tidak.

OHI menilai efektivitas organisasi berdasarkan sembilan hasil kunci, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan dan kinerja jangka panjang.

Dengan memperkuat elemen-elemen corporate culture ini, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya produktif tetapi juga berkelanjutan, memungkinkan mereka untuk terus tumbuh dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Mengelola Perubahan dengan Pendekatan Manusiawi

Perubahan adalah bagian tak terhindarkan dari dunia bisnis. Namun, untuk mencapai perubahan yang efektif, organisasi perlu mengadopsi pendekatan yang berfokus pada manusia. Mengelola perubahan tidak hanya tentang mencapai target bisnis tetapi juga tentang memastikan bahwa karyawan merasa dihargai dan didukung selama proses tersebut.

Mengembangkan rencana perubahan yang berpusat pada manusia dapat membantu organisasi melewati masa transisi dengan lebih lancar. Ini melibatkan komunikasi yang efektif, pelibatan karyawan dalam proses perubahan, dan dukungan berkelanjutan untuk memastikan bahwa setiap orang merasa terlibat dan dihargai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline