Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Meningkatkan Kinerja Ritel dengan Cara Mengungkap Keunggulan Menyeluruh (End-to-End)

Diperbarui: 14 Agustus 2024   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diolah dengan AI: copilot.microsoft.com, dokumentasi Merza Gamal

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, pengecer (retailer) dihadapkan pada tekanan yang semakin besar untuk mempertahankan margin keuntungan mereka.

Salah satu pendekatan yang sedang mendapatkan perhatian adalah keunggulan menyeluruh (end-to-end atau e2e), sebuah pola pikir dan metode operasional yang dapat mengubah paradigma bisnis ritel. Meskipun mungkin terdengar seperti konsep ideal, keunggulan e2e sebenarnya merupakan langkah strategis yang penting untuk menghadapi tantangan yang ada.

Artikel sederhana berdasarkan pengamatan lapangan ini akan membahas apa itu keunggulan e2e, mengapa hal ini penting, dan bagaimana cara menerapkannya dalam dunia bisnis ritel yang nyata.

Apa Itu Keunggulan Menyeluruh (E2E)?

Keunggulan e2e adalah pendekatan yang melibatkan pengelolaan seluruh proses bisnis secara terintegrasi, dari awal hingga akhir, untuk mencapai efisiensi operasional yang maksimal.

Hal tersebut bukan hanya tentang memperbaiki satu area fungsi atau departemen, tetapi tentang menghilangkan silo-silo yang ada dan menyatukan seluruh bagian organisasi untuk bekerja menuju tujuan yang sama. Prinsip ini mencakup semua aspek dari rantai nilai ritel, mulai dari manajemen rantai pasokan, merchandising, hingga pengalaman pelanggan.

Tantangan yang Dihadapi Pengecer

Beberapa masalah operasional utama yang sering dihadapi pengecer---seperti tingkat stok yang tidak konsisten, pengoptimalan jaringan distribusi, dan manajemen pengembalian---memerlukan solusi yang lebih dari sekadar perbaikan lokal.

Masalah-masalah ini mempengaruhi banyak titik dalam rantai nilai ritel dan tidak dapat diselesaikan dengan solusi satu dimensi. Misalnya, kekurangan stok yang terjadi selama pandemi COVID-19 menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan inventaris yang terintegrasi dan efisien.

Mengatasi Masalah Utama melalui Transformasi E2E

1. Meningkatkan Tingkat Stok

Selama pandemi, banyak pengecer mengalami masalah kekurangan stok yang parah. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi pasokan global yang menyebabkan inventaris menjadi tidak stabil. Untuk mengatasi masalah ini, pengecer dapat membangun pemetaan akar penyebab yang melacak produk dari vendor hingga rak toko.

Dengan menggunakan data terperinci di tingkat SKU, mereka dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kekurangan stok. Setiap fungsi, mulai dari merchandising hingga tim toko, harus bekerja sama secara erat untuk meningkatkan tingkat stok.

Dengan pendekatan e2e, pengecer dapat meningkatkan tingkat stok dan penjualan, serta kepuasan pelanggan.

2. Pengoptimalan Jaringan Distribusi

Pengoptimalan jaringan distribusi melibatkan analisis dan perbaikan cara produk didistribusikan dari pusat distribusi hingga ke konsumen akhir. Penerapan prinsip e2e membantu mengidentifikasi dan mengatasi inefisiensi dalam jaringan distribusi, seperti rute pengiriman yang tidak optimal atau kelebihan kapasitas.

Dengan menerapkan teknologi dan sistem analitik, pengecer dapat memastikan bahwa produk tiba tepat waktu dan dalam kondisi yang baik, mengurangi biaya dan meningkatkan layanan pelanggan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline