Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Mari Kita Teliti, Jangan-jangan Anda terkena Money Dysmorphia Syndrome

Diperbarui: 5 Agustus 2024   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diolah dengan AI: copilot.microsoft.com, Dokumentasi Pribadi Merza Gamal

Apakah Anda pernah merasa tidak puas dengan keadaan keuangan Anda, meskipun sebenarnya keadaan Anda baik-baik saja? Atau mungkin Anda merasa cemas setiap kali memikirkan uang, bahkan ketika tidak ada masalah nyata yang dihadapi?

Jika ya, Anda mungkin sedang mengalami yang disebut dengan 'Money Dysmorphia Syndrome' atau dismorfia uang.

Apa itu Dismorfia Uang?

Dismorfia uang adalah kondisi di mana seseorang memiliki penilaian negatif yang tidak realistis terhadap situasi keuangan mereka. Meskipun tidak tercantum dalam buku diagnosis medis, istilah ini semakin dikenal karena menggambarkan perasaan cemas dan tidak puas yang dialami banyak orang terkait uang.

Dalam istilah sederhana, dismorfia uang adalah perasaan "tidak pernah cukup" yang sering kali tidak beralasan. Misalnya, meskipun Anda memiliki tabungan yang cukup dan tidak memiliki utang yang mengkhawatirkan, Anda tetap merasa cemas dan tidak puas.

Atau, Anda mungkin terus-menerus merasa tertekan untuk menghasilkan lebih banyak uang, meskipun secara finansial Anda sudah mapan.

Tanda-tanda Dismorfia Uang

Beberapa tanda umum yang bisa menunjukkan Anda mengalami dismorfia uang antara lain:

  1. Obsesi terhadap Penghasilan: Anda merasa tidak pernah cukup meskipun secara objektif Anda sudah memiliki penghasilan yang layak. Ada dorongan terus-menerus untuk mendapatkan lebih banyak, seolah-olah uang adalah satu-satunya jalan menuju kebahagiaan dan keamanan.
  2. Penimbunan Uang: Anda enggan untuk mengeluarkan uang, bahkan untuk kebutuhan dasar. Meskipun memiliki tabungan yang cukup, Anda selalu mencari cara untuk berhemat, terkadang hingga mengorbankan kualitas hidup.
  3. Belanja yang Merugikan: Sebaliknya, ada juga yang merasa perlu membeli barang-barang mahal untuk merasa mampu. Meskipun menyadari batasan keuangan, mereka tetap berbelanja lebih dari yang seharusnya, hanya untuk menghindari perasaan rendah diri.

Mengapa Dismorfia Uang Terjadi?

Dismorfia uang seringkali berakar dari perbandingan sosial yang tidak sehat. Media sosial membuat kita terus menerus melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih baik, lebih sukses, dan lebih kaya. Ini menciptakan tekanan untuk "mengikuti" mereka, bahkan jika itu berarti mengambil keputusan keuangan yang buruk.

Generasi muda, terutama Gen Z dan milenial, seringkali menjadi korban dismorfia uang karena mereka lebih terpapar pada media sosial dan tekanan untuk tampil sukses. Mereka sering merasa tidak puas karena perbandingan yang terus-menerus dengan orang lain.

Bagaimana Menghadapinya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline