Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Oleh-Oleh dari Kopdar Kelompok Belajar Menulis Nusantara (KBMN) ke-3: Menulis itu Mudah

Diperbarui: 2 Juli 2024   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Pada akhir pekan yang lalu, saya mendapatkan kesempatan luar biasa untuk menghadiri Kopdar KBMN (Kelompok Belajar Menulis Nusantara) ke-3 yang diselenggarakan di Bandung dari tanggal 29 Juni hingga 1 Juli 2024. Acara ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari berbagai daerah di seluruh pelosok Indonesia.

Sebagian besar dari peserta adalah guru yang juga penulis, dan banyak di antaranya adalah penulis aktif di Kompasiana (Kompasianer). Pertemuan ini adalah kali ketiga setelah sebelumnya diadakan di Jakarta pada tahun 2022 dan di Yogyakarta pada tahun 2023. Dengan tema "Gerakan Literasi Nusantara: Dari Guru untuk Indonesia," acara ini mengusung semangat besar untuk memperkuat budaya literasi di tanah air.

Tiga hari penuh di Bandung dipenuhi dengan berbagai kegiatan yang sangat inspiratif dan bermanfaat. Salah satu sesi yang paling berkesan bagi saya adalah workshop yang dibawakan oleh Prof. Dr. Ngainun Naim dengan judul "MENULIS UNTUK KEMAJUAN HIDUP."

Prof. Naim membuka sesi dengan pernyataan yang cukup mengejutkan: "Menulis itu mudah." Banyak di antara kami yang langsung tertarik, terutama karena menulis sering kali dianggap sulit dan menantang. Prof. Naim kemudian menjelaskan beberapa alasan mengapa menulis sebenarnya bisa menjadi kegiatan yang mudah dan menyenangkan.

Beliau mengatakan bahwa semua orang yang bisa membaca, terutama guru dan dosen, pasti bisa menulis. Kami, para peserta Kopdar KBMN, telah membuktikan kemampuan menulis kami melalui berbagai tugas akademik yang kami selesaikan selama masa studi.

Menulis sebenarnya sangat berkaitan erat dengan kehidupan profesional kami sebagai guru dan dosen. Keterampilan menulis yang baik dapat mendukung kemajuan karier dan kehidupan kami.

Lebih lanjut, Prof. Naim menekankan bahwa keterampilan menulis diperlukan oleh semua orang, tidak terbatas pada guru dan dosen saja. Menulis adalah keterampilan universal yang bermanfaat bagi berbagai profesi.

Menurutnya, kesulitan dalam menulis sering kali disebabkan oleh kurangnya "jam terbang" menulis. Semakin sering kita menulis, semakin terlatih dan berkualitas tulisan kita.

Prof. Naim juga membagikan delapan kunci penting untuk menulis dengan baik yang sangat menginspirasi:

  1. Niat yang Kuat: Memulai dengan niat yang kuat adalah langkah pertama untuk berhasil dalam menulis.
  2. Mindset Positif: Memiliki mindset positif dan percaya bahwa menulis adalah kemampuan yang bisa dikuasai oleh siapa saja.
  3. Tradisi Membaca: Membiasakan diri untuk membaca secara rutin dapat memperkaya ide dan meningkatkan keterampilan menulis.
  4. Ngemil: Menulis sedikit demi sedikit setiap hari, seperti ngemil dalam istilah Jawa. Walaupun hanya satu paragraf sehari, kegiatan tersebut dapat membantu menjaga konsistensi dan meningkatkan keterampilan.
  5. Praktik Menulis: Kualitas tulisan sangat dipengaruhi oleh seberapa sering kita menulis. Semakin sering kita berlatih, semakin baik tulisan kita.
  6. Menikmati Proses Menulis: Menulis harus dinikmati dan tidak menjadi beban atau sumber stres. Oleh karena itu, menemukan kebahagiaan dalam menulis membantu menjaga semangat.
  7. Disiplin: Penulis yang produktif biasanya memiliki tingkat disiplin yang tinggi, dengan menulis secara teratur yang membutuhkan komitmen kuat.
  8. Jangan Mudah Menyerah: Banyak orang ingin menulis, tetapi sering kali berhenti pada tahap keinginan saja. Oleh karena itu, penting untuk tetap gigih dan terus mencoba.

Mendengar penjelasan dari Prof. Naim, saya merasa termotivasi dan tercerahkan. Menulis memang membutuhkan niat dan disiplin, tetapi yang terpenting adalah menikmati prosesnya.

Saya menyadari bahwa menulis bisa dilakukan sedikit demi sedikit setiap hari. Dengan cara ini, menulis tidak lagi terasa seperti beban, melainkan menjadi kegiatan yang menyenangkan dan memuaskan.

Pengalaman di Kopdar KBMN III ini memberikan saya banyak sekali wawasan dan semangat baru untuk terus menulis. Saya berharap apa yang saya pelajari dari Prof. Naim bisa menjadi inspirasi bagi pembaca yang ingin menulis tetapi merasa terkendala oleh berbagai hal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline