Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Pengalaman Spiritual di Raudha Taman Surga di Masjid Nabawi

Diperbarui: 2 Juni 2024   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Saat pertama kali menunaikan ibadah haji 30 tahun lalu pada musim haji 1415 Hijriah, saya berkesempatan berdoa dan sholat di depan Raudhah serta ziarah ke makam Rasulullah SAW beserta dua sahabatnya, Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar bin Al-Khaththab.

Pengalaman ini begitu menggetarkan hati, mengingat Raudhah adalah tempat yang begitu istimewa, di mana Nabi Muhammad SAW sering duduk, membacakan wahyu, dan mengajarkan ajaran Islam kepada para sahabatnya.

Nabi pernah bersabda, "Antara kamarku dan mimbarku terletak satu bagian dari taman surga," dan sejak itu, tempat ini dikenal sebagai Raudhatul Janah atau Taman Surga.

Di masa lalu, kami harus berebutan untuk mendapatkan tempat agar bisa masuk ke dalam area yang tak seberapa luas ini, sekitar 144 meter persegi. Lantai Raudhah ditandai dengan ambal putih dengan ornamen khas yang berbeda dari bagian lain di Masjid Nabawi, serta lima pilar besar berwarna putih dengan kaligrafi indah.

Setiap jamaah yang berhasil masuk ke Raudhah merasakan kehadiran spiritual yang luar biasa, berharap doa dan sholat mereka diterima, dan semoga nanti mereka dimasukkan sebagai ahli surga.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dua tahun kemudian, pada tahun 1417 Hijriah, saya kembali ke Tanah Suci bersama istri saya. Kami mengulang pengalaman berharga itu, kali ini dengan kebahagiaan berbagi momen sakral tersebut dengan pasangan hidup.

Selama bertahun-tahun, kami kembali beberapa kali bersama keluarga, menghadapi tantangan yang sama untuk bisa beribadah di tempat yang penuh berkah ini.

Namun, sejak awal 2024, semuanya berubah. Pemerintah Arab Saudi memperkenalkan aturan baru untuk mengatur kunjungan ke Raudhah. Sistem reservasi melalui aplikasi resmi kini diberlakukan, mengharuskan jamaah untuk memilih slot waktu kunjungan.

Setiap jamaah mendapatkan waktu terbatas untuk beribadah di Raudhah, memastikan semua orang mendapatkan kesempatan yang adil tanpa harus berdesak-desakan.

Koleksi Merza Gamal, sumber: Nusuk Hajj

Pengaturan kuota harian dan prosedur keamanan yang lebih ketat telah membuat kunjungan ke Raudhah menjadi lebih tertib dan nyaman. Pemerintah juga menyediakan waktu khusus bagi jamaah wanita, memastikan mereka bisa beribadah dengan tenang dan khusyuk. Pemandu ibadah yang disediakan membantu jamaah selama berada di Raudhah, memberikan arahan dan menjaga ketertiban.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline