Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Starlink dan Inklusivitas Digital menjadi Tantangan Baru bagi Perusahaan Telekomunikasi Indonesia

Diperbarui: 24 Mei 2024   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Indonesia dengan pulau-pulau yang mencapai sekitar 17.500 buah menghadapi tantangan besar dalam menciptakan konektivitas dan inklusivitas digital bagi seluruh masyarakatnya. Tantangan ini meliputi biaya tinggi untuk membangun jaringan untuk menjembatani keterbatasan infrastruktur di daerah terpencil, kesenjangan akses teknologi dan internet antara wilayah perkotaan dan pedesaan yang menyebabkan rendahnya literasi digital di berbagai wilayah negeri.

Namun, kemunculan Starlink, proyek internet satelit berkecepatan tinggi yang diprakarsai oleh Elon Musk, memperkenalkan dinamika baru yang dapat merubah lanskap telekomunikasi Indonesia secara signifikan.

Mengatasi Tantangan Konektivitas Digital di Indonesia

Sebagaimana telah disampaikan dalam artikel saya sebelumnya "Peran Dua Perusahaan Telekomunikasi Menghadirkan Inklusivitas di 17.500 Pulau dalam Meningkatkan Konektivitas Digital di Indonesia",  Indonesia dengan kompleksitas pulau-pulau mencapai sekitar 17.500 buah dihadapkan pada tantangan besar dalam menciptakan konektivitas digital yang merata di seluruh negeri.

Dalam menghadapi tantangan ini, Ririek Adriansyah, Presiden Direktur PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom), menyoroti masalah geografis yang memengaruhi upaya pembangunan konektivitas digital. Konektivitas digital memiliki potensi besar untuk mendukung sektor-sektor krusial seperti pendidikan dan kesehatan di daerah-daerah terpencil. Hal ini memungkinkan akses yang lebih mudah dan berkualitas ke layanan pendidikan dan kesehatan tanpa terkendala oleh batasan geografis.

Sementara itu, Vikram Sinha, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), juga menyoroti pentingnya pertumbuhan ekonomi digital di luar wilayah metropolitan. Dengan teknologi digital, Kota-kota Tier-2 dan Tier-3 siap untuk berkembang dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Langkah-langkah Menuju Solusi

Telkom dan Indosat Ooredoo Hutchison telah memulai langkah-langkah konkret untuk mengatasi tantangan ini. Telkom, misalnya, memfokuskan upayanya pada pembangunan infrastruktur yang komprehensif. Selain itu, Telkom bekerjasama dengan pemerintah untuk menyediakan akses listrik di daerah terpencil, yang merupakan syarat penting untuk konektivitas digital.

Di sisi lain, Indosat Ooredoo Hutchison fokus pada kerjasama publik-swasta. Indosat juga mengembangkan aplikasi dan layanan yang relevan dengan kebutuhan lokal, seperti layanan e-health dan platform e-commerce yang dapat membantu UMKM lokal berkembang.

Perlu diperhatikan bahw fokus pada UMKM sangat penting karena mereka merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Digitalisasi UMKM dapat meningkatkan produktivitas dan akses mereka ke pasar global, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan di kota-kota Tier-2 dan Tier-3.

Konektivitas digital bisa mendukung sektor pendidikan dan kesehatan di daerah-daerah terpencil, memungkinkan akses ke layanan kesehatan dan pendidikan berkualitas tanpa hambatan geografis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline