Alhamdulillah, melihat Kilas Balik Kompasiana 2023, saya bersyukur telah menempati peringkat ke-7 sebagai Kompasianer. Sebuah pencapaian yang menarik jika dibandingkan dengan posisi ke-44 tahun sebelumnya dan bahkan di luar peringkat 100 pada tahun 2021. Perjalanan ini penuh lika-liku, ujian, dan hikmah yang kini ingin saya bagikan.
Saya telah menjadi bagian dari Kompasiana sejak awal peluncurannya pada tahun 2008. Aktif menulis hingga tahun 2014, namun kesibukan lain membatasi keterlibatan saya hingga tahun 2020.
Pada tahun tersebut, setelah terlibat dalam proyek membangun rumah sakit dan membantu transformasi sebuah Yayasan Pendidikan di Riau, saya kembali aktif dengan akun baru karena email lama saya di-hack.
Tantangan dan Rintangan dalam Perjalanan
Perjalanan saya tidak tanpa rintangan. Pada Mei 2022, saya mendapat peringatan pertama dari Kompasiana terkait artikel yang dianggap plagiat, meskipun sebenarnya itu adalah karya orisinal laporan pandangan mata dengan dokumentasi foto terbaru.
Tantangan semakin bertambah dengan tiga peringatan Oops dalam dua hari karena pengutipan hadis-hadis tanpa uji coba menggunakan Turnitin.
Keputusan Kompasiana untuk memblokir akun saya terkait pengutipan berita yang melampaui batas 25% menandai titik terendah. Meski tergoda untuk berhenti, saran dan dorongan dari teman serta Kompasianer senior, seperti Bapak Tjiptadinata Efendi dan Engkong Felix Tani, memotivasi saya untuk tetap menulis dengan akun baru di Kompasiana.
Blokir akun menjadi ujian berat, namun juga titik balik yang menguatkan tekad saya. Keputusan untuk tidak menyerah membawa saya pada pemilihan akun baru, menggali semangat baru untuk terus berbagi pengetahuan dan pengalaman. Dorongan dari para senior Kompasianer memberikan perspektif bahwa setiap rintangan adalah peluang baru.
Padahal, dalam menulis mengenai Change Management & Transformation yang menjadi fokus utama tulisan saya di Kompasiana, saya memanfaatkan referensi dari buku-buku yang pernah saya tulis dan jurnal-jurnal dari lembaga-lembaga ternama seperti Harvard Business School, McKinsey & Company, dan Gallup, di mana saya ikut berlangganan.
Di sisi lain, tulisan tentang hikmah kehidupan dari sudut pandang Islam dibangun dari sharing sahabat-sahabat dan pengalaman pribadi, dengan menyertakan dalil-dalilnya. Pengalaman blokir akun tidak hanya mengajarkan saya ketekunan dalam mengejar passion, tetapi juga memberi warna baru dalam menemukan inspirasi.
Dari kejadian tersebut, saya belajar bahwa setiap rintangan dapat menjadi sumber kekuatan dan motivasi untuk mencapai tujuan. Membangun akun baru bukan hanya tindakan untuk melanjutkan tulisan, tetapi juga sebuah bentuk keprihatinan terhadap keinginan untuk terus berkontribusi dan berbagi.