Dalam era digital yang semakin berkembang, teknologi telah menjadi tulang punggung operasi perusahaan di seluruh dunia. Namun, apa yang sering terlupakan adalah bahwa teknologi perusahaan sendiri adalah kontributor signifikan terhadap emisi karbon global.
Ternyata, penggunaan listrik untuk operasi TI yang dimiliki perusahaan, seperti pusat data dan perangkat di tempat, adalah salah satu penyumbang utama emisi.
Dalam upaya melindungi planet kita, strategi "pertahanan" yang tepat diperlukan untuk mengurangi emisi perusahaan dan mengkoreksi praktik TI akan menjadi langkah penting dalam dekarbonisasi.
Revelation: Teknologi Perusahaan dan Dampak Lingkungan
Perusahaan dan pemerintah saat ini mencari solusi teknologi untuk membantu memerangi perubahan iklim. Namun, pendekatan ini tidak selalu mencerminkan dampak lingkungan yang signifikan yang ditimbulkan oleh teknologi perusahaan itu sendiri.
Hasil kajian McKinsey Institute mengungkapkan bahwa teknologi perusahaan menyumbang sekitar 1 persen dari total emisi gas rumah kaca global, setara dengan total emisi yang dihasilkan oleh Inggris. Ini adalah fakta yang menggemparkan, yang menunjukkan bahwa teknologi perusahaan adalah penyumbang utama emisi yang perlu segera ditangani.
The Green IT Revolution: Data yang Mencerahkan
Kajian McKinsey mencakup emisi IT bisnis dari berbagai elemen kendali CIO (Chief Information Officer), seperti perangkat keras, perangkat lunak, layanan TI, peralatan komunikasi perusahaan, perangkat seluler, layanan jaringan tetap dan seluler, dan tim teknologi internal yang digunakan perusahaan dalam operasionalnya.
Hasil kajian tersebut memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang dampak teknologi perusahaan terhadap lingkungan. Ini memungkinkan pemimpin teknologi, terutama CIO, untuk mengidentifikasi dengan lebih tepat di mana mereka dapat berfokus untuk mengurangi jejak karbon perusahaan.