Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Mencapai Kedamaian dan Keselarasan dalam Hidup

Diperbarui: 18 Oktober 2023   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam perjalanan hidup yang seringkali penuh dengan tekanan dan tantangan, kita semua menghadapi sifat-sifat negatif yang dapat merusak hubungan sosial dan ketenangan batin kita.

Panduan Bijak dari Imam Ghazali

Imam Ghazali, seorang cendekiawan agung dalam sejarah Islam, memberikan panduan bijak yang mengilhami kita untuk mengatasi sifat-sifat buruk ini dan mencapai kedamaian serta keselarasan dalam hidup.

Dalam artikel sederhana ini, kita akan menjelajahi sembilan poin kunci yang diajarkan oleh Imam Ghazali dan mengungkap panduan praktis tentang bagaimana kita dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Sombong harus dihilangkan dengan Tawaddu' (Humility)

Sombong adalah sifat yang merusak hubungan sosial dan spiritual. Untuk mengatasi sombong, kita perlu merendahkan hati dan mengakui kerendahan diri sebagai manusia. Cobalah untuk selalu berbicara dengan rendah hati dan menghargai orang lain tanpa merasa lebih unggul.

2. Ujub dapat dimatikan dengan Mengenal Diri (Self-Knowledge)

Ujub adalah perasaan bangga pada diri sendiri yang berlebihan. Untuk mengalahkan ujub, penting untuk memahami diri kita dengan baik. Kenali kelemahan dan kekuatan Anda, dan selalu ingat bahwa kita semua adalah manusia dengan keterbatasan.

3.  Kebanggaan dapat dihapuskan dengan Mengingat Asal yang Pertama (Remembering the First Origin)

Kebanggaan seringkali muncul dari perasaan bahwa kita lebih istimewa daripada orang lain. Untuk mengatasi kebanggaan, selalu ingatlah dari mana kita berasal. Ingatlah bahwa kita semua berasal dari debu dan akan kembali ke tanah.

4. Senda Gurau dapat dihilangkan dengan Kesibukan Menunaikan Berbagai Tugas Agama (Engaging in Religious Duties)

Senda gurau yang berlebihan dapat menyakiti perasaan orang lain. Untuk menghindari perilaku ini, fokuskan perhatian pada tugas-tugas agama yang memerlukan seriusitas dan dedikasi. Ini akan membantu Anda menjaga perilaku yang baik.

5.  Kesia-siaan dapat dihapuskan dengan Keseriusan Mencari Keutamaan, Akhlak yang Baik, dan Ilmu Agama (Seeking Virtues, Good Character, and Religious Knowledge)

Kesia-siaan muncul ketika kita menggunakan waktu dan energi kita pada hal-hal yang tidak memiliki nilai nyata. Untuk menghindari kesia-siaan, usahakan mencari keutamaan, mengembangkan akhlak yang baik, dan memperdalam pengetahuan agama untuk mencapai kebahagiaan sejati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline