Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Joseph E. Stiglitz: Mengubah Pandangan tentang Ekonomi Dunia

Diperbarui: 10 September 2023   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Koleksi dan dokumentasi Merza Gamal

Joseph Eugene Stiglitz adalah salah satu tokoh paling cemerlang dalam dunia ekonomi modern. Dengan usianya yang sudah mencapai 80 tahun, Stiglitz terus memberikan kontribusi besar dalam bidang ekonomi, kebijakan, dan pendidikan.

Mengenal Stiglitz melalui Karya Fenomenalnya

Pertama kali saya mengenal Joseph E. Stiglitz adalah melalui buku fenomenalnya yang berjudul "Globalization and Its Discontents" yang diterbitkan pada tahun 2002.

Buku tersebut merujuk pada peradaban dan ketidakpuasan, dan membawa kita pada perjalanan intelektual Stiglitz melalui pengalamannya sebagai Ketua Dewan Penasihat Ekonomi di bawah pemerintahan Bill Clinton pada tahun 1993 dan kepala ekonom di Bank Dunia sejak tahun 1997.

Selama periode itu, Stiglitz mulai merasa kecewa dengan kebijakan lembaga-lembaga internasional seperti IMF yang, menurutnya, bertindak bertentangan dengan kepentingan negara-negara berkembang yang miskin.

Stiglitz mempertanyakan asumsi neoliberal yang mendasari kebijakan-kebijakan ini. Di balik ideologi pasar bebas, terdapat model yang sering dikaitkan dengan Adam Smith, yang menganggap bahwa pasar akan secara otomatis mencapai efisiensi ekonomi.

Stiglitz mengungkap bahwa pasar tidak selalu berfungsi secara sempurna, terutama di negara-negara berkembang dengan asimetri informasi.

Beliau berpendapat bahwa intervensi pemerintah yang bijak dapat memperbaiki kegagalan pasar dan meningkatkan efisiensi ekonomi.

Kritik Stiglitz terhadap IMF mencakup kontribusinya terhadap krisis keuangan Asia tahun 1997, krisis ekonomi Argentina, serta kegagalan konversi Rusia ke ekonomi pasar dan rendahnya tingkat pembangunan di Afrika Sub-Sahara.

Beberapa kebijakan yang ia kritik meliputi penghematan fiskal, suku bunga tinggi, liberalisasi perdagangan, liberalisasi pasar modal, dan desakan privatisasi aset negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline