Metrik produktivitas yang berfokus pada peluang produk perangkat lunak menggunakan beberapa lensa berbeda untuk menghasilkan pandangan yang bernuansa tentang rangkaian aktivitas kompleks yang terlibat dalam pengembangan produk perangkat lunak.
Untuk mengidentifikasi area spesifik untuk peningkatan, akan sangat membantu untuk memikirkan aktivitas yang terlibat dalam pengembangan perangkat lunak yang diatur dalam dua putaran.
Lingkaran (loop) dalam terdiri dari aktivitas yang terkait langsung dengan pembuatan produk: pengkodean, pembangunan, dan pengujian unit. Lingkaran (loop) luar terdiri dari tugas-tugas lain yang harus dilakukan pengembang untuk mendorong kode mereka ke produksi: integrasi, pengujian integrasi, rilis, dan penerapan.
Pendekatan ini dengan memfokuskan pada pengukuran produktivitas melalui lensa aktivitas "loop dalam" dan "loop luar" merupakan cara yang bijak untuk mengidentifikasi area peningkatan dan memberikan pandangan yang lebih rinci mengenai bagaimana pengembang menghabiskan waktu mereka dalam pengembangan perangkat lunak.
Dengan memfokuskan pada mengoptimalkan waktu yang dihabiskan dalam lingkaran dalam, perusahaan dapat meningkatkan nilai yang dihasilkan oleh pengembang dan mengurangi waktu yang dihabiskan dalam tugas-tugas administratif atau kurang bernilai.
Beberapa poin kunci yang bisa diambil dari pendekatan ini adalah:
- Pentingnya Nilai yang Dihasilkan: Mengalokasikan waktu yang lebih besar untuk aktivitas dalam lingkaran dalam, seperti pengkodean, pembangunan, dan pengujian unit, membantu memastikan bahwa pengembang lebih banyak berfokus pada menghasilkan nilai nyata dan fungsionalitas produk.
- Identifikasi Hambatan: Dengan memisahkan tugas-tugas antara lingkaran dalam dan luar, perusahaan dapat dengan jelas mengidentifikasi hambatan atau tugas yang memakan waktu yang sebenarnya tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap hasil akhir.
- Investasi dalam Automasi: Menginvestasikan waktu dan upaya dalam mengembangkan alat dan otomatisasi untuk tugas-tugas di dalam lingkaran luar membantu mengurangi waktu yang dihabiskan dalam tugas-tugas administratif atau manual. Ini juga dapat membantu dalam meningkatkan kualitas secara keseluruhan.
- Pengaruh Terhadap Pengalaman Karyawan: Membantu pengembang untuk lebih banyak berfokus pada tugas yang mereka nikmati dan memberikan nilai nyata dapat meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan.
- Berdasarkan Data: Pendekatan ini berdasarkan data dan analisis yang mendalam terhadap bagaimana waktu dihabiskan oleh pengembang dalam siklus pengembangan. Hal ini membantu perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih informasional dan berdasarkan bukti.
- Tujuan Optimal: Targetkan agar pengembang menghabiskan sebagian besar waktu mereka dalam aktivitas lingkaran dalam (hingga 70 persen). Ini menjadi panduan untuk memfokuskan upaya peningkatan produktivitas.
Dengan merumuskan pendekatan ini, perusahaan dapat mencapai dua tujuan utama: meningkatkan produktivitas secara keseluruhan dan memastikan bahwa pengembang dapat lebih fokus pada tugas-tugas yang menghasilkan nilai tertinggi. Ini adalah langkah yang bijak dalam menghadapi kompleksitas pengukuran produktivitas dalam pengembangan perangkat lunak.
Selain pendekatan loop dalam dan loop luar, terdapat pula tiga tolok ukur yang digunakan untuk mengukur produktivitas dan kinerja pengembang perangkat lunak dalam sebuah organisasi.
Ketiga tolok ukur tersebut adalah "Developer Velocity Index" (DVI), "Analisis Kontribusi," dan "Skor Kemampuan Talent." Pendekatan ini menawarkan cara yang terstruktur dan berfokus pada data untuk menganalisis dan meningkatkan produktivitas dan kinerja tim pengembang.
Berikut adalah ringkasan tentang ketiga tolok ukur tersebut:
- Developer Velocity Index (DVI): DVI adalah survei yang mengumpulkan data tentang teknologi, praktik kerja, dan pemberdayaan organisasi dari berbagai perusahaan. Data ini kemudian dibandingkan dengan rekan sejawat untuk mengidentifikasi peluang perbaikan dalam berbagai aspek pengembangan perangkat lunak, seperti manajemen simpanan, pengujian, dan keamanan. Contohnya, perusahaan bisa menggunakan hasil survei ini untuk merumuskan praktik kerja yang lebih baik untuk meningkatkan kerja tim dan efisiensi.
- Analisis Kontribusi: Analisis ini berfokus pada menilai kontribusi individu terhadap backlog tim menggunakan data dari alat manajemen backlog seperti Jira. Data ini dinormalkan dengan algoritme untuk memahami dampak dan tren kontribusi individu terhadap kinerja tim. Hasilnya membantu pemimpin tim untuk mengelola harapan dan hasil, serta mengidentifikasi peluang peningkatan keterampilan individu atau perbaikan dalam pembagian peran tim.
- Skor Kemampuan Talent (Bakat): Ini adalah ringkasan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan individu dalam organisasi berdasarkan peta kemampuan standar industri. Tujuannya adalah untuk mencapai distribusi kemahiran yang seimbang dalam tim. Hasil skor ini dapat mengidentifikasi kesenjangan keterampilan dan memberikan wawasan tentang peluang pelatihan, pengembangan, dan pemikiran ulang strategi talent (bakat).