Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya dan tradisi yang unik. Salah satu tradisi yang turun-temurun dan masih dilestarikan hingga saat ini adalah Perayaan Aghi Ghayo Onam di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Tradisi ini sempat terhenti saat pandemi Covid-19, namun tahun ini diselengaa\rakan lagi. Beberapa daerah menyelengarakannya hari Sabtu, 29 April 2023 kemarin, seperti di Desa Muara Uwai, Bangkinang, Kabupaten Kampar yang juga dihadiri oleh Gubernur Riau. Sementara sebagian daerah lain, menyelengarakannya hari ini, Ahad 30 April 2023.
Aghi Ghayo Onam merupakan perayaan yang dilaksanakan oleh masyarakat Kampar, Riau setelah berpuasa enam hari usai Idul Fitri atau 1 Syawal. Perayaan ini juga dikenal dengan sebutan Hari Rayo Anam di Kabupaten Kuantan Singingi atau Aghi Ghayo Zorah di Kabupaten Siak. Dalam perayaan ini, masyarakat setempat akan melakukan ziarah kubur sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur dan orang-orang yang telah meninggal dunia.
Perayaan Aghi Ghayo Onam diawali dengan ziarah kubur secara berkelompok yang jumlahnya mencapai ratusan orang dari masing-masing kaum setelah selesai melakukan puasa enam di bulan Syawal.
Pergerakan masyarakat secara bersama-sama dilakukan setelah Salat Subuh berjemaah hingga menjelang masuknya waktu Sholat Zuhur. Kegiatan ziarah kubur ini membuat suasana kampung menjadi begitu sangat ramai. Masyarakat setempat melakukan ziarah dan berdoa bersama keluarga, dan kaum ibu akan membawa dulang yang berisikan makanan untuk berkumpul kembali di masjid atau di sebuah lapangan.
Setiap rumah membawa bekal dengan talam ke acara perayaan Aghi Ghayo Onam. Di dalam talam berisikan berbagai macam makanan dihidangkan kepada masyarakat yang hadir, mulai dari anak-anak hingga tokoh masyarakat dan para perantau. Dan, juga mereka melakukan makan bajamba (makan bersama-sama dari satu dulang). Puncaknya, warga yang berkumpul melakukan tahlil dan zikir bersama yang mereka namakan Ratik Tagak atau tahlilan sambil berdiri.
Selain ziarah kubur, terdapat pula berbagai kegiatan lain yang dilakukan dalam perayaan Aghi Ghayo Onam seperti pawai, berbagai perlombaan, dan juga pembagian bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Masyarakat setempat juga akan memakai pakaian adat yang khas untuk merayakan perayaan ini.
Ratusan bahkan ribuan orang akan dijumpai di jalanan di sepanjang kampung. Belum lagi masyarakat dari luar atau para karib kerabat masyarakat yang ingin sekedar menyaksikan tradisi unik ini dan bahkan ikut merayakan tradisi ziarah kubur dan melakukan kegiatan ziarah kubur dan silaturahmi di kampung itu membuat suasana benar-benar menjadi ramai.
Momen perjumpaan di jalanan ini juga dimanfaatkan masyarakat untuk saling bermaaf-maafan yang disertai salam-salaman dan berbincang tentang apa saja ketika dalam perjalananan dengan berjalan kaki tersebut.