Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Renungan Ramadan (28): Mengevaluasi Diri Menjelang Ramadan Pergi

Diperbarui: 19 April 2023   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image: Suasana menjelang shalat lail akhir Ramadan di Masjid Raya Bintaro Jaya (by Merza Gamal)

Tak terasa Ramadan sudah hari ke-28. Sudahkah kita mengevaluasi diri sebelum Ramadan pergi dan kita benar-benar kembali Fitrah dan bisa menjadi Mukmin Sejati sepanjang masa setelah Ramadan berlalu?

Bulan suci Ramadan adalah waktu yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk berintrospeksi, memperbaiki diri, dan meningkatkan hubungan dengan Allah SWT serta sesama manusia. Namun, tidak cukup hanya merayakan Ramadan secara rutin setiap tahunnya. Penting bagi kita untuk merenungkan bagaimana kita bisa benar-benar kembali kepada fitrah dan menjadi mukmin sejati sepanjang masa setelah Ramadan berlalu.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencapainya hal tersebut adalah dengan menentukan tujuan yang jelas, mempersiapkan hati secara mental dan emosional, memperdalam pemahaman agama, meningkatkan akhlak dan etika, mengelola diri dan waktu dengan bijaksana, menghindari dampak negatif media sosial dan lingkungan negatif, melibatkan diri dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, serta berintrospeksi dan berdoa.

Dengan melakukan langkah-langkah ini, kita dapat menjaga iman dan taqwa kita sepanjang tahun dan menjadi mukmin sejati yang berkontribusi dalam masyarakat. Mari menjadikan Ramadan sebagai momentum nyata untuk bertransformasi dan membawa perubahan positif dalam hidup kita.

Langkah pertama yang dapat membantu kita dalam mengevaluasi diri kita sebelum Ramadan berakhir dan berusaha untuk menjadi mukmin sejati sepanjang masa adalah menilai amal ibadah kita selama Ramadan, seperti shalat, puasa, membaca Al-Quran, berinfak, dan berbuat baik kepada sesama. Bertanyalah kepada diri sendiri apakah kita telah melaksanakan amal ibadah dengan penuh kesadaran, khusyu', ikhlas dan konsisten sepanjang bulan Ramadan. Hitung dan evaluasi kemajuan kita dalam ibadah selama Ramadan, dan membandingkannya dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika ada kekurangan, identifikasi penyebabnya dan berupaya memperbaikinya.

Selanjutnya lakukan introspeksi diri secara jujur tentang perilaku, sikap, dan karakter kita selama Ramadan. Apakah kita telah menghindari perilaku negatif, seperti ghibah (menggunjing), memfitnah, berbohong, atau bertengkar? Apakah kita telah berusaha meningkatkan hubungan kita dengan Allah SWT dan dengan sesama manusia? Jangan ragu untuk mengenali kesalahan kita dan berkomitmen untuk memperbaikinya setelah Ramadan berakhir.

Setelah itu, susun rencana setelah Ramadan dengan tindakan konkret untuk terus menjaga amal ibadah dan perilaku baik yang kita lakukan selama bulan suci ini. Rencanakan rutinitas harian yang mencakup waktu untuk ibadah, pembelajaran agama, dan berbuat baik kepada sesama. Buatlah target jangka pendek dan jangka panjang yang dapat membantu kita tetap fokus dan bersemangat dalam menjalani hidup sebagai mukmin sejati setelah Ramadan berlalu.

Dan jangan lupa untuk melibatkan diri dalam kegiatan Islami. Teruslah terlibat dalam kegiatan Islami, seperti menghadiri pengajian, mengikuti kelas atau workshop tentang agama, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau kemanusiaan. Hal ini dapat membantu kita tetap terhubung dengan nilai-nilai Islami dan memperkuat iman kita.

Dan, yang tidak kalah penting adalah selalu meningkatkan Ilmu Agama.  Berusahalah untuk terus meningkatkan pengetahuan kita tentang agama Islam. Bacalah Al-Quran dengan memahami artinya, pelajari hadis Nabi Muhammad SAW, dan kaji hukum-hukum Islam yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Semakin kita memahami agama, semakin mudah bagi kita untuk menjalani hidup sebagai mukmin sejati.

Kemudian, perbaiki Niat dan Ikhlas.  Periksa kembali niat kita dalam beribadah dan berbuat baik. Pastikan niat kita murni hanya untuk mengharapkan ridha Allah SWT, bukan untuk pujian atau pengakuan dari manusia. Tingkatkan keikhlasan kita dalam beribadah dan berbuat baik, karena

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline