Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Kiat Pemimpin Mengelola Perbedaan Pendapat untuk Pemecahan Masalah

Diperbarui: 23 Februari 2023   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pemimpin yang pandai mengelola perbedaan pendapat dalam menemukan solusi pemecahan masalah. Sumber: Pexels.com/fauxels

Dalam lingkungan bisnis yang saling terhubung saat ini, perusahaan tidak akan mampu menyelesaikan masalah secara efektif tanpa mendorong "perbedaan pendapat kontribusi" (contributory dissent). Perbedaan tersebut merupakan suatu pendekatan yang sehat untuk mengumpulkan beragam perspektif yang harus diajarkan kepada anggota tim, dicontohkan oleh pemimpin (leader), dan didukung oleh budaya perusahaan (corporate culture).

Beragamnya perspektif saat mencoba memecahkan masalah di tempat kerja yang rumit, menegaskan kepada para eksekutif akan pentingnya kolaborasi. Perusahaan tidak sepenuhnya siap untuk menghadapi pandemi global, dan semua yang ditimbulkannya, termasuk tersendatnya rantai pasokan, beralihnya sistem kerja menjadi pekerjaan jarak jauh (WFH) dan sekarang menjadi sistem hybrid. Perubahan sistem kerja tersebut mengharuskan pemberi kerja untuk memikirkan kembali secara fundamental pekerjaan mereka, strategi, dan talent.

Pada kebanyakan kasus, para pemimpin mampu berkolaborasi melalui ketidakpastian, terlibat dalam debat dan analisis yang ketat tentang langkah terbaik yang harus diambil. Kolaborasi tersebut dilakukan dengan bekerja bersama insan perusahaan, pemasok, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bereaksi dan, pada akhirnya, kondisi pulih kembali.

Permasalahan yang dihadapi oleh para pemimpin, bukan hanya pandemi COVID-19. Akan tetapi, juga harus memikirkan kembali strategi dan praktik bisnis perusahaan setelah masalah lingkungan, perang di Ukraina, dan gerakan sosial yang dipicu oleh ketidakadilan rasial, pelanggaran seksual, dan ketidakadilan ekonomi yang semakin meluas.

Perubahan terjadi dengan bergerak cepat, kompleks, kaya dengan tantangan yang mengkhawatirkan, sekaligus memiliki potensi yang menarik. Organisasi yang agile dan memiliki banyak inovasi akan menemukan banyak peluang untuk berkembang. Oleh karena itu, pembuat keputusan tidak dapat bertindak sendiri. Mereka harus membawa beragam perspektif ke meja meeting dan memastikan bahwa suara-suara itu didengar sepenuhnya.

Namun demikian, banyak pula pemimpin yang belum bisa menerima perbedaan pendapat. Reaksi mereka sering berubah ketika mendapatkan perbedaan pendapat dan merasa defensif. Para pemimpin yang seperti itu, mungkin karena harus meluangkan waktu untuk meninjau kembali proses pengambilan keputusan. Bagi pemimpin tersebut, kesetiaan dan penegasan insan perusahaan lebih meyakinkan daripada tantangan kuat dari grup.

Berdasarkan penelitian dan pengalaman lapangan McKinsey, menunjukkan beberapa langkah yang dapat diambil pemimpin untuk terlibat dalam perbedaan pendapat yang sehat, serta membangun budaya di mana umpan balik konstruktif diharapkan dan komunikasi terjadi terus terang. Langkah pemimpin untuk memodelkan perilaku "terbuka", dilakukan dengan menanamkan keamanan psikologis dan debat yang kuat ke dalam proses pengambilan keputusan, serta membekali insan perusahaan dengan keterampilan komunikasi yang akan memungkinkan mereka untuk menyumbangkan pendapat berbeda secara efektif.

Pemimpin dapat mendorong perbedaan pendapat yang berkontribusi apabila pemimpin senior dalam sebuah organisasi memainkan peran sentral dalam memastikan bahwa individu dan tim melihat perbedaan pendapat sebagai bagian normal dari setiap diskusi. 

Ilustrasi  Pemimpin Mengelola Perbedaan Pendapat untuk Pemecahan Masalah (Photo by Merza Gamal)

Pentingnya perbedaan pendapat ditandai dengan mengambil serangkaian langkah untuk melembagakan praktik tersebut dalam organisasi dan memberdayakan insan untuk berbagi ide secara bebas dan produktif. Pemimpin senior secara khusus harus berusaha untuk menginspirasi daripada mengarahkan insan perusahaan untuk berkolaborasi, secara eksplisit menuntut perbedaan pendapat dan, melangkah lebih jauh, secara aktif terlibat dengan "penentang".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline