Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Memasak Rendang sebagai Latihan Kesabaran untuk Mendapatkan Hasil Terbaik

Diperbarui: 20 Februari 2023   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image: Proses memasak rendang memakan waktu berjam-jam hingga menjadi makanan terlezat (by Merza Gamal)

Hampir semua orang sudah tahu bahwa rendang merupakan salah satu masakan terlezat di dunia. Sejak tahun 2014, rendang telah dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia versi CNN dan UNESCO. 

Rendang atau randang adalah masakan daging yang berasal dari Minangkabau. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak dengan suhu rendah dalam waktu lama dengan menggunakan aneka bumbu, rempah-rempah, beragam daun, dan santan. 

Proses memasak rendang memakan waktu berjam-jam hingga santan meresap dan yang tinggal hanyalah potongan daging berwarna hitam pekat beserta dedaknya. Bahkan jika ingin rendang yang lezat dan tahan lama butuh dua hari untuk proses memasaknya.

Memasak rendang memang membutuhkan proses yang panjang. Setelah semua bahan disiapkan, memasak rendang dimulai dengan menumis semua bumbu dan daging kemudian disiram dengan santan untuk menjadi gulai pada tahap pertama, yang kemudian berlanjut menjadi kalio hingga kalio kering, barulah proses menjadi rendang terjadi hingga redang berwarna gelap, kering, dan bumbu meresap ke dalam daging serta santan beserta bumbu sudah mengkristal menjadi dedak rendang yang lezat.

Memasak rendang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Selain membutuhkan waktu yang panjang, memasak rendang juga butuh fokus dalam prosesnya. Ketika memasak rendang dibutuhkan ketelatenan. Kita harus bisa mengatur api untuk memasak, kapan dibutuhkan api besar, kapan waktu menggunakan api sedang, dan kapan menggunakan api kecil, bahkan mengatur penggunaan api yang sangat kecil.

Demikian pula dalam mengaduk adonan rendang saat sedang dimasak, Pada saat santan dimasukkan, harus kita aduk terus menerus agar santan tidak terpisah dari air (orang Minang bilang jangan sampai pecah santan). Namun demikian, diperlukan kehati-hatian saat mengaduknya, karena jika adukan terlalu keras bisa membuat daging hancur dan berderai.

Kemudian ketika santan mulai mengering, kita harus bisa mengatur besarnya api sedemikian rupa. Api yang terlalu besar menyebabkan rendang akan gosong, sebaliknya jika api dikecilkan sebelum waktunya, maka rendang tidak matang hingga ke dalam daging. Selama kita memasak rendang, kita tidak bisa lengah dari tempat kita memasak.

Waktu yang panjang, ketelatenan, dan fokus saat memasak rendang bisa merupakan sarana untuk melatih kesabaran. Dengan kesabaran, rendang akan berproses dengan baik mulai dari menumis, menjadi gulai, berubah menjadi kalio basah, dan lanjut menjadi kalio kering hingga sempurna menadi rendang hitam yang lezat dengan daging yang lembut, tidak keras dan juga tidak hancur.

Hasil dari kesabaran dengan waktu yang panjang dan ketelatenan serta fokus akan menghasilkan rendang yang luar biasa lezatnya. Kakek Merza saat masih menjadi orang kantoran, menjadikan memasak rendang ini sebagai terapi untuk belajar kesabaran dan ketelatenan serta fokus terhadap pekerjaan.

Image:  Memasak rendang sebagai terapi untuk belajar kesabaran dan ketelatenan (by Merza Gamal)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline