Masih banyak orang yang memasukkan Gen Z ke dalam Generasi Milenial (Gen Y). Mereka merupakan dua generasi yang berbeda. Gen Z merupakan anak-anak muda yang lahir sekitar tahun 1997-2010, sementara Generasi Milenial (Gen Y) lahir antara tahun 1980-1996.
Hal yang sama di antara kedua generasi tersebut dalam dunia kerja adalah Milenial dan Gen Z lebih suka berada di perusahaan/institusi tempat mereka bisa menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.
Mereka ingin memaksimalkan potensi mereka sambil mempelajari keterampilan baru dalam lingkungan yang sangat kolaboratif dan suportif.
Pada awal generasi Milenial memasuki dunia kerja, mereka diidentifikasi oleh perspektif dramatis yang mereka bawa ke berbagai organisasi. Penyesuaian seperti itu diperkuat oleh Gen Z. Namun dalam menyikapi pekerjaan, banyak terdapat perbedaan di antara keduanya.
Generasi Milenial paham teknologi, ambisius, dan suka bekerja dalam tim. Mereka memiliki keinginan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, dan suka melakukan berbagai hal dengan cara mereka.
Beberapa Manajer dari generasi sebelumnya menganggap mereka malas, fokus pada diri sendiri, dan tidak sabar, sehingga sulit diatur.
Namun, setelah disadari, sebenarnya Generasi Milenial menawarkan seperangkat keterampilan dan pola pikir yang sangat cocok dengan tantangan yang dihadapi organisasi saat ini.
Oleh karena itu, seorang manajer dari generasi sebelumnya, perlu memahami cara berpikir Generasi Milenial, apa yang mereka cari di tempat kerja, dan bagaimana menginspirasi mereka untuk menyumbangkan bakat unik mereka.
Generasi Milenial dibesarkan di masa yang relatif sejahtera oleh Baby Boomers dan orang tua Gen X yang ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka.
Akan tetapi, ketika mereka tumbuh dewasa mengalami cukup banyak cerita terorisme serta kekerasan domestik dan internasional. Oleh karena itu, mereka mengembangkan pandangan gambaran besar dan haus akan hal-hal yang menjadi lebih baik di dunia mereka.