Krisis pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ditambah dengan kondisi geopolitik yang membuat dunia semakin bergolak, inflasi tinggi dan suku bunga yang terus naik membuat dunia bisnis tidak hanya menghadapi infleksi sesaat.
Kondisi yang terjadi membuat keadaan volatilitas yang semakin penuh ketidakpastian membuat semua pelaku bisnis harus siap menjalani perubahan jangka panjang menuju era normal baru.
Dalam lingkungan volatilitas yang diperluas, perusahaan harus menciptakan pilihan untuk meningkatkan profil risiko mereka. Risiko tersebut tidak hanya keterpaparan mereka terhadap pasar atau geografi, tetapi juga keterpaparan mereka terhadap perubahan tingkat sistem.
Dalam menghadapi evolusi masa depan dari era volatilitas dunia saat ini, dan ramalan depresi yang akan terjadi pada tahun 2023, bisnis baru dapat menjadi cara terbaik bagi pemain lama untuk tumbuh.
Perusahaan yang sudah mapan memiliki banyak keuntungan dalam membangun bisnis baru. Mereka sudah memiliki infrastruktur, talent, fasilitas yang memadai dan merek yang sudah dikenal masyarakat.
Tentu saja, selain memiliki kekuatan, mereka juga menghadapi tantangan dengan inovasi, proses, dan budaya yang tidak mendukung kewirausahaan internal.
Akan tetapi semua kondisi tersebut merupakan tantangan yang didorong oleh eksekusi, dan keyakinan bahwa tidak ada yang tidak dapat diatasi.
Perusahaan dapat melakukan diversifikasi dalam beberapa cara, tetapi membangun bisnis baru merupakan pendekatan yang sangat kuat apabila perusahaan mampu melakukan diversifikasi.
Penelitian McKinsey menunjukkan bahwa membangun bisnis membantu perusahaan mengatasi gangguan pandemi Covid-19.
Terdapat 34 persen perusahaan yang memprioritaskan membangun bisnis menjaga agar pendapatan mereka tidak menyusut selama pandemi.