Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Optimisme terhadap Harapan Bukan Angan-angan

Diperbarui: 4 Oktober 2022   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image: Optimis Terhadap Harapan Bukan Angan-angan (by Merza Gamal)

Kata harapan, optimis dan angan-angan adalah tiga kata yang sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Namun ketiga kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Mengetahui perbedaannya, dapat mengevaluasi diri kita, apakah selama ini  sedang menumbuhkan harapan, rasa optimis atau angan-angan.

Menurut Shane J Lopez di dalam bukunya "Making Hope Happen" (Atria Books: Juli, 2014), harapan adalah sebuah keyakinan akan masa depan yang lebih baik dan pada saat yang bersamaan muncul keberdayaan untuk mewujudkan hal tersebut. Harapan bukan hanya sebuah emosi, tetapi juga esensial alat kehidupan. Harapan adalah indikator utama kesuksesan dalam hubungan, akademis, karier, dan bisnis.

Sementara itu, pengertian optimis menurut KBBI, adalah seseorang yang selalu berpengharapan atau berpandangan baik dalam menghadapi segala hal. Robert E Franken di dalam bukunya yang berjudul "Human Motivation" (Thomson Wadsworth: Januari, 2007), menjelaskan bahwa pengertian optimis adalah sebuah cakupan dari variabel-variabel biologis. Dimana sebuah optimisme akan dianggap sebagai hasil dari gaya penjelasan tertentu atau explanatory style. Hal tersebut lebih mengarah kepada pendekatan kognitif.

Lain lagi dengan pengertian angan-angan, menurut KBBI adalah proses berpikir yang dipengaruhi oleh harapan-harapan terhadap kenyataan yang logis. Berangan-angan biasanya berangkat dari rasa ketidakpuasan yang disertai keinginan untuk memperoleh sesuatu yang lebih dibandingkan dengan kondisi diri saat ini. 

Bagi sebagian orang, berangan-angan bisa menjadi salah satu cara seseorang menghibur diri tatkala menyaksikan jauhnya asa untuk meraih apa yang dia cita-citakan, atau harapan yang sulit untuk diwujudkan namun tidak mustahil suatu saat nanti akan diraih.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat kita pahami bahwa "harapan" memiliki dua unsur yang sangat penting, yaitu bagaimana kita melihat masa depan dan bagaimana kita merasa berdaya. Kedua unsur tersebutlah yang membedakan antara harapan, optimis dan angan-angan

Optimis, memiliki unsur harapan yang pertama, yaitu memiliki keyakinan yang tinggi terhadap sesuatu yang akan terjadi di masa depan, namun bisa jadi, kita tidak memiliki daya kuasa untuk mewujudkannya.

Sementara itu, angan-angan tidak memiliki kedua unsur harapan. Angan-angan hanyalah sebuah keinginan akan sesuatu yang terjadi di masa depan yang tidak didasari oleh keyakinan yang kuat bahwa hal tersebut akan terjadi, dan pada saat yang bersamaan tidak ada kuasa atau kendali untuk dapat mewujudkannya.

Ketiga proposisi di atas, baik harapan, optimis dan angan-angan memiliki satu kesamaan, yaitu adanya keinginan. Perbedaannya terletak pada keyakinan bahwa sesuatu yang bisa diwujudkan atau tidak, dan keyakinan bahwa "saya" bisa mewujudkannya atau tidak.

Apabila kita telaah lebih dalam, sebuah harapan akan memberikan energi bagi seseorang untuk bertindak lebih baik dibandingkan dengan optimis dan angan-angan. Pada sebuah harapan muncul rencana, gambaran akan hal-hal yang sebaiknya dilalui, bahkan dapat dikaji apa hambatan yang perlu diselesaikan. Sehingga dengan demikian, dalam sebuah harapan seseorang tahu persis langkah-langkah yang akan dilakukannya untuk segera mewujudkan harapan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline