Banyak perusahaan melakukan transformasi budaya dalam mengejar tujuan mereka. Institusi perusahaan yang berupaya hadir sejagat raya (mendunia), misalnya, dapat memupuk budaya satu tim.
Perusahaan yang merencanakan pertumbuhan organik membutuhkan budaya yang berpusat pada pelanggan. Keberlanjutan (sustainability) sama seperti tujuan strategis lainnya. Dengan demikian, dibutuhkan budaya yang mendukung strategi keberlanjutan.
Budaya Perusahaan (Corporate Culture) merupakan implementasi dari shared values (nilai-nilai yang dispekati bersama) pada setiap sisi kehidupan dalam berorganisasi yang dijabarkan melalui behaviors, symbols, dan systems.
Budaya Perusahaan merupakan asumsi dan kepercayaan dasar yang dimiliki bersama oleh semua insan perusahaan. Budaya Perusahaan terkadang terimplementasi secara tanpa disadari.
Budaya Perusahaan pada dasarnya mendefinisikan pandangan organisasi tentang dirinya dan lingkungannya. Meskipun perbedaan budaya tercermin dalam perusahaan, masing-masing perusahaan juga memiliki nilai-nilai budaya individu yang memodifikasi nilai budaya lokal atau nasional.
Proses internalisasi dan implementasi Shared Values menjadi Corporate Culture (Budaya Perusahaan) tidak bisa terjadi secara serta merta, tetapi melalui sebuah proses yang memakan waktu dan tenaga.
Proses pembudayaan harus tertanam melalui pemahaman nilai secara kognitif, berlanjut ke afektif, hingga menyatu dalam psikomotorik individu setiap insan dalam sebuah organisasi.
Proses ini mengacu kepada teori taksonomi yang berarti klasifikasi berhirarki dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Teori taksonomi biasanya digunakan dalam dunia pendidikan dan dikenalkan oleh seorang psikolog bernama Benjamin Samuel Bloom pada tahun 1956, dan dikenal sebagai Taksonomi Bloom.
Proses pembudayaan yang mengacu kepada Taksonomi Bloom melalui tiga pentahapan, yaitu:
Tahap Pertama, Kognitif
Ranah kognitif meliputi fungsi memproses nilai-nilai yang tercantum dalam shared values menjadi informasi, pengetahuan dan keahlian mentalitas bagi seluruh insan perusahaan. Ranah kognitif menggolongkan dan mengurutkan keahlian berpikir yang menggambarkan tujuan pembangunan budaya perusahaan yang diharapkan.