Gen Z merupakan generasi konsumen yang lebih pragmatis dan realistis. Mereka mengakses dan mengevaluasi berbagai informasi sebelum membeli. Gen Z tidak hanya menganalisis apa yang mereka beli tetapi juga tindakan mengonsumsinya.
Studi McKinsey mengungkapkan empat perilaku inti Gen Z, semuanya berlabuh dalam satu elemen, yaitu pencarian kebenaran. Gen Z menghargai ekspresi individu dan menghindari label. Mereka memobilisasi diri untuk berbagai tujuan.
Mereka sangat percaya pada kemanjuran dialog untuk menyelesaikan konflik dan memperbaiki dunia. Akhirnya, mereka membuat keputusan dan berhubungan dengan institusi dengan cara yang sangat analitis dan pragmatis.
Perilaku Gen Z tersebut mempengaruhi cara memandang konsumsi dan hubungan mereka dengan merek. Pengusaha harus menyesuaikan diri dalam mengembangkan bisnis dengan tiga implikasi untuk generasi ini, yaitu: konsumsi sebagai akses daripada kepemilikan, konsumsi sebagai ekspresi identitas individu, dan konsumsi sebagai masalah etika.
Ditambah dengan kemajuan teknologi, pergeseran Gen Z mengubah lanskap konsumen dengan cara yang melintasi semua kelompok sosial ekonomi dan melampaui Gen Z, menembus seluruh piramida demografis.
Bagi Gen Z, konsumsi berarti memiliki akses ke produk atau layanan, tidak harus memilikinya. Ketika akses menjadi bentuk konsumsi baru, akses tak terbatas ke barang dan jasa (seperti layanan naik mobil, streaming video, dan langganan), tetapi menciptakan nilai. Produk menjadi layanan, dan layanan menghubungkan konsumen.
Ketika konsumsi kolaboratif memperoleh daya tarik, berbagai pihak juga mulai melihatnya sebagai cara untuk menghasilkan pendapatan tambahan dalam "ekonomi pertunjukan."
Aspek lain dari ekonomi pertunjukan melibatkan konsumen yang memanfaatkan hubungan mereka yang ada dengan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan tambahan dengan bekerja sementara untuk mereka. Beberapa perusahaan sudah merangkul implikasinya.
Pabrikan mobil, misalnya, menyewakan kendaraan langsung ke konsumen, bukan menjual 1.000 mobil, melainkan perusahaan dapat menjual satu mobil 1.000 kali. Peran bisnis barang olahraga, juga, telah bergeser untuk membantu orang menjadi atlet yang lebih baik dengan menyediakan akses ke peralatan, teknologi, pelatihan, dan komunitas konsumen yang berpikiran sama.