Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki sekitar 13.000 pulau yang membentang di antara dua Samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Sebagian besar rakyat Indonesia tahunya bahwa batas NKRI adalah Sabang di ujung Barat dan Merauke di ujung Timur seperti salah satu lagu wajib yang harus dihapal saat Kakek Merza dulu masih sekolah di SD sampai SMA puluhan tahun silam, yang syairnya antara lain sebagai berikut:
"Dari Sabang sampai Merauke
Menjajah pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia..."
Oleh karena lagunya hanya menyampaikan dari ujung barat ke timur saja, yakni dari Sabang sampai Merauke, maka banyak orang pun tidak tahu batas ujung-ujung lainnya, seperti ujung Selatan, Utara, Tenggara, Barat Daya, Barat Laut, dan Timur Laut.
Salah satu batas ujung NKRI adalah Kepulauan Natuna yang merupakan bagian terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbatasan dengan Kawasan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) 7 negara, yakni: Indonesia, Malayasia, Vietnam, Cambodia, Brunei, Philipina dan China.
Natuna selain memiliki lokasi yang strategis dalam jalur pelayaran dunia, juga memiliki kekayaan alam yang luar biasa karena di bawah dasar laut Natuna terdapat sumber gas terbesar kedua di dunia, dan kekayaan biota dan hayati laut yang menjadi incaran banyak negara, dan tentu saja panorama alam yang indah.
Dengan demikian, tidak heran Natuna menjadi rebutan banyak negara. Dan tentu saja menjadi salah satu pusat pengamanan dan pertahanan NKRI. Natuna pun sejak dahulu menjadi salah satu pangkalan militer NKRI.