Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Seberapa Kuat Kita Membersamai Ramadhan Ini?

Diperbarui: 30 April 2022   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image: Seberapa Kuat KIta Sebanrnya....??? (by Merza Gamal)

Malam ini kita memasuki hari terakhir Ramadhan. Besok malam, insya Allah, Idul Fitri menjelang.

Berpuasa selama sebulan dan ditambah dengan menjalani ibadah lainnya sepanjang hari dan malam telah kita lalui. Adakah kita menjadi kuat dan pantas untuk disebut sebagai pemenang, sehingga kita layak merayakan kemenangan kita di Hari nan Fitri.

Ada orang yang kuat melakukan perjalanan ke gunung dan lautan, akan tetapi dia tidak sanggup melangkahkan kakinya ke masjid untuk shalat berjamaah. Padahal, saat bersamaan ada orang tak punya kaki yang rela merangkak ke masjid demi mendapatkan takbir pertama imam.

Ada orang yang kuat menatapi layar ponsel selama berjam-jam, membaca aneka berita dan status medsos, akan tetapi matanya tidak sanggup menatapi mushaf Al Quran walau hanya beberapa menit dan membacanya walau hanya beberapa ayat.

Padahal, pada saat bersamaan ada orang yang rabun matanya, bahkan tidak bisa melihat, yang berjuang mati-matian agar bisa membaca Al Quran.

Ada pula orang muda yang sehat badannya lagi kuat fisiknya akan tetapi dia terlalaikan dari shaum pada siang hari dan Tahajud pada malam hari. Padahal, pada saat bersamaan ada orang tua yang lemah badannya dan terbatas geraknya akan tetapi dia mampu melaksanakan dua keutamaan itu.

Hal tersebut artinya, Allah Azza wa Jalla menjadikan kekuatan terbesar seorang Mukmin ada pada hatinya dan bukan pada tubuhnya. Adapun kunci kekuatan hati ada pada keyakinan akan akhirat dengan segala balasannya.

Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali, dalam Ihya 'Ulumuddin, menukilkan kisah tentang Ahnaf bin Qais rahimahullah, seorang tokoh terkemuka dari kalangan tabi'in (wafat 72 H).

Satu ketika, seseorang bertanya kepada Ahnaf bin Qais yang ketika itu tengah berpuasa, "Tuan, Anda sudah tua. Jika berpuasa tentu akan melemahkan diri Anda!"

Apa jawab Ahnaf? "Dengan berpuasa, sebenarnya aku tengah mempersiapkan diri untuk perjalanan panjang. Sesungguhnya, bersabar dalam mentaati Allah Ta'ala tentu lebih mudah daripada bersabar dalam menanggung siksa-Nya."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline