Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Harumnya Aroma Kejujuran dari Ibadah Puasa

Diperbarui: 23 April 2022   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by Merza Gamal (lokasi: Natuna Dive Resort)

Hari ini, kita sedang menjalani puasa Ramadhan yang ke-21. Semoga amal saleh kita semakin meningkat pada 10 hari terkahir Ramadhan tahun ini.

Setiap amal saleh yang disyariatkan agama memiliki keistimewaannya masing-masing. Demikian halnya dengan berpuasa, dia pun memiliki keistimewaan tersendiri di sisi Allah Ta'ala. Karena keistimewaannya ini, dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah ra. disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:

"Allah Ta'ala berfirman, 'Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Dia untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya'." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Di sini, Allah Ta'ala mengkhususkan puasa untuk diri-Nya dari amalan-amalan lainnya. Mengapa? Hal ini karena keutamaannya di sisi-Nya, cinta Allah kepadanya dan hadirnya keikhlasan seorang hamba kepada Rabbnya.

Puasa adalah rahasia seorang hamba dengan Tuhannya, tidak ada yang melihatnya kecuali Allah Ta'ala. Orang yang berpuasa bisa saja mengonsumsi apa yang diharamkan Allah pada siang hari di tempat yang sepi, akan tetapi dia tidak melakukannya.

Mengapa? Karena, dia mengetahui punya Tuhan yang Maha Melihat lagi Maha Mengawasi di mana pun dia berada. Maka, dia pun mengharamkan hal itu untuk dirinya. Dia tinggalkan itu semua karena takut akan siksa-Nya serta berharap pahala dari-Nya.

Dia pun terbebas dari sikap riya. Ibnu Al-Jauzi berkata, "Semua ibadah terlihat amalannya. Dan, sedikit sekali yang selamat dari godaan (karena boleh jadi bercampur dengan sedikit riya). Hal ini berbeda dengan puasa."

Atas perbuatan hamba inilah, Allah Ta'ala berterima kasih akan keikhlasan ini dengan mengkhususkan puasa untuk diri-Nya. Dia melipatgandakan pula pahala puasa dengan kadar pelipatgandaan yang berbeda dengan amal-amal lainnya. Tidak ada yang tahu besarannya selain Allah Ta'ala sendiri.

Imam Al-Qurtubi rahimahullah berkata, "Amalan-amalan telah terlihat kadar pahalanya untuk manusia. Dia akan dilipatgandakan dari sepuluh sampai tujuh ratus kali sampai sekehendak Allah kecuali puasa. Maka Allah sendiri yang akan memberi pahala tanpa batas."

Hal ini merujuk pada apa yang disabdakan Rasulullah SAW bahwa:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline