Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penggantian dari Allah kepada Mereka yang Berpuasa di Jalan-Nya

Diperbarui: 17 April 2022   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Merza Gamal

Menjaga diri dari yang diharamkan Allah Ta'ala pada bulan Ramadhan adalah sebentuk perniagaan (transaksi) dengan-Nya. Maka, siapa meninggalkan makanan, minuman, dan syahwatnya karena Allah, dan dia mengharap ganti dari semua itu di surga, niscaya Allah Ta'ala tidak akan menyia-nyiakan harapannya itu. Dia akan memberi balasan terbaik kepadanya.

Diriwayatkan, ada seorang lelaki dari penduduk kampung (Arab Badui) mendatangi Rasulullah SAW dan dia berkata:

"Rasulullah memegang kedua tanganku. Beliau lalu mengajariku sebagian dari ilmu yang Allah Ta'ala wahyukan kepadanya. Dan (saat itu) Nabi SAW berkata: 'Sesungguhnya tidaklah Engkau meninggalkan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah, kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu (sebagai pengganti) yang lebih baik darinya." (HR Ahmad)

Dari sini pahamlah kita bahwa orang yang berpuasa akan diberi sesuatu yang Allah Ta'ala kehendaki di surga, baik berupa makanan, minuman, dan pasangan, serta apapun yang diinginkannya. Terungkap dalam Al-Quran:

(Kepada mereka dikatakan), "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah berlalu." (QS Al-Hqqah, 69:24)

Imam Mujahid dan mufasir lain mengatakan bahwa, "Ayat ini turun berkaitan dengan orang-orang yang berpuasa (karena mengharap ridha Allah)."

Dan, Allah Ta'ala pun telah menyiapkan satu pintu khusus di surga yang siap untuk mereka masuki. Itulah pintu Ar-Rayyan.

Nabi bersabda, "Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut 'Ar-Rayyan'. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari Kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya.

Nanti orang yang berpuasa akan diseru, "Mana orang yang berpuasa".

Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, niscaya akan tertutup (dengan cepat) dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya." (HR Al-Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Sa'ad)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline