Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Jelajah Nusantara: Jejak Sejarah Masjid Raya Pangkalan Koto Baru

Diperbarui: 27 Maret 2022   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image: Masjid Raya Pangkalan Koto Baru (by Merza Gamal)

Pangkalan Koto Baru, merupakan ujung dari Sumatera Barat yang menjadi pangkalan jalan ke Pekanbaru saat ini. Apabila kita dari Riau, Pangkalan kita temui sebelum kita menuju Kelok Sembilan yang fenomenal.

Dahulu kala, Pangkalan juga menjadi pangkal pelabuhan kapal-kapal ke Riau saat belum ada jalan raya yang menghubungkan Riau-Sumatera Barat sebelum abad ke19. Jadi  nama Pangkalan ini disebabkan oleh banyaknya kapal-kapal yang berpangkalan disana.

Image: Jembatan di depan Masjid Raya Pangkalan yang menghubungkan Riau-Sumatera Barat (by Merza Gamal)

Nagari Pangkalan adalah pelabuhan besar dan ramai di waktu silam yang dikenal sebagai Sungai Mahek.

Dari lokasi itu, para saudagar menempuh jalur perdagangan menuju Sungai Kampar hingga muaranya di Selat Sunda. Setelah itu ke Malaysia, Singapura sekarang, dan beberapa negara lain.

Image: Dahulu kala merupakan jalur pelayaran Sumatera Barat - Riau hungga ke Singapura (by Merza Gamal)

Di atas bekas pelabuhan kuno tersebut saat ini ada jembatan yang menghubungkan jalan raya Riau-Sumatera Barat. Dan di tepian Sungai Mahek berdiri bangunan masjid raya Koto Baru nan megah.

Image: Masjid Raya Pangkalan Koto Baru kini (by Merza Gamal)

Penduduk Pangkalan Koto Baru terdiri atas empat suku besar, di antaranya Piliang, Melayu, dan Chaniago dengan 12 ninik mamak atau pemangku adat.

Image: Balai Adat di sebelah Masjid Raya Pangkalan Koto Baru (by Merza Gamal)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline