Jalan-jalan ke Bengkulu, rasanya tak lengkap jika tak melihat bunga Rafflesia Arnoldi yang jadi lambang kebanggaan daerah ini. Bisa bertemu ketika sedang mekar, tentu jadi keberuntungan.
Rafflesia Arnoldi (padma raksasa) merupakan salah satu spesies tumbuhan yang unik. Ini juga yang memberikan julukan Bumi Rafflesia untuk Bengkulu. Sekaligus, merupakan salah satu keajaiban alam Indonesia yang mencuri perhatian.
Dalam perjalanan dinas dari kota Bengkulu ke Curup jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, di pertengahan jalan di daerah Kapahiang terlihat ada pengumuman Bunga Rafflesia Arnoldi sedang mekar. Maka dengan berdasi saya pun menyusuri dinding bukit terjal.
Dari situs WWF Indonesia, Bunga Rafflesia adalah identitas Provinsi Bengkulu dan sebagai salah satu puspa langka dari tiga bunga nasional Indonesia mendampingi puspa bangsa (melati putih atau Jasminum sambac) dan puspa pesona (anggrek bulan atau Phalaenopsis amabilis). Hal itu berdasarkan Kepres No 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.
Rafflesia arnoldii pertama kali ditemukan tahun 1818 di hutan tropis Sumatera oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles. Maka dari itu, nama Rafflesia Arnoldii merupakan gabungan dari nama dua orang tersebut.
Rafflesia Arnoldi adalah genus tumbuhan bunga parasit. Rafflesia Arnoldi tidak memiliki batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya, dan merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Diameter bunganya lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg.
Rafflesia Arnoldi sebenarnya tersebar di hutan tropis dari Sumatera sampai bagian barat Pulau Jawa. Kabarnya Bengkulu punya 4 jenis Rafflesia, dengan Rafflesia Arnoldi merupakan jenis yang terbesar di dunia dengan diameter 70-110 centimeter.