Saudaraku,
Seringkali kita menyebut bahwa masalah yang kita hadapi adalah ujian dari Allah. Tapi ingatkah saudaraku pada saat kita sekolah atau kuliah dulu? Apakah setiap orang boleh mengikuti ujian? Bukankah kita harus mengikuti pelajaran dan menyelesaikan sejumlah tugas, baru kita bisa ikut ujian?
Pada saat kuliah, kita baru bisa ikut ujian setelah mengumpulkan absen perkuliahan minimal 80%, bahkan ada yg mensyaratkannya minimal 90%, dan mengumpulkan tugas perkuliahan per semester.
Lantas, benarkah jika kita menyatakan masalah yang sedang kita hadapi adalah ujian dari Allah? Sementara kita tak pernah mengikuti pelajaran dari Allah dan mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan-Nya kepada kita sebagai syarat layaknya kita mengikuti ujian...???
Pantaskah kita mengaku-aku sedang diuji oleh Allah sementara kita tidak pernah terdaftar di"sekolah"Nya dan tak pernah menginjakkan kaki di "kampus"Nya, serta tak pernah tahu dengan "tugas-tugas" dari-Nya yang harus kita kumpulkan agar kita memenuhi syarat mengikuti "ujian"Nya...???
Wallahualam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H