Assalammu'alaikum Wr. Wb.
Sahabat baikku...
Maafkan aku sedikit terlambat membalas email-mu, semoga kau dapat mengerti. Email ini telah kutulis tak lama setelah email-mu kubaca. Namun, aku takut kau tersinggung membacanya. Aku selalu menganggap kau adalah teman baikku di kala suka dan duka, meskipun kita tidak bisa selalu berkomunikasi sesering dahulu lagi karena jabatanmu sebagai orang terhormat saat ini. Aku takut kau tidak siap menerima email-ku, karena sebagaimana yang kau tahu bahwa kata-kataku seringkali terdengar keras. Begitulah selalu sikapku dari dulu (sebagaimana yang kau tahu) terhadap orang-orang yang aku sayangi........
Sahabatku...
Sesungguhnya salah satu pintu masuk menuju kebahagiaan adalah ketika kita menjadi diri kita sendiri. Keyakinan kita dengan potensi, bakat, kekuatan dan karakteristik yang ada pada diri kita, membuat kita merasakan keistimewaan dan keunikan yang kita miliki. Ketika kita menjadi diri kita sendiri, maka kita akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia.
Sahabatku.....
Jika kau diminta untuk melakukan yang bukan keahlianmu, apalagi tidak sesuai dengan nuranimu, janganlah kau katakan pada mereka bahwa kau dapat melakukannya demi ambisimu. Keinginan kau memenuhi ambisimu justru akan melemahkan kedudukanmu. Mengapa? Karena hal itu jelas akan menghilangkan kelebihan yang ada dalam dirimu. Engkau hanya berkutat pada kekurangan yang ada pada dirimu. Dan jelas pada akhirnya akan melemahkanmu, membuat kau tidak bisa melangkah lebih jauh, dunia ini terasa sangat sempit. Jack Trout dalam bukunya yang cukup mencerahkan, Differentiatie or Die, berkata tentang hal ini: "Jika Anda mengabaikan keunikan Anda dan mencoba untuk memenuhi kebutuhan semua orang, Anda langsung melemahkan apa yang membuat Anda 'berbeda'."
Sahabatku......
Jujurlah dan katakan pada mereka, "Maaf, ini bukan keahlian saya. Saya tidak tahu, apakah keahlian saya dapat digunakan untuk membantu atau tidak." Ketika kau memberitahukan kepada mereka bahwa keahlianmu di bidang B bukan A, mereka akan lebih antusias kepadamu. Mereka akan lebih percaya, salut dan bangga denganmu. Percayalah kepadaku tentang hal ini. "Anda adalah sesuatu yang berbeda dengan lainnya. Tidak pernah ada sejarah yang mencatat orang seperti Anda sebelumnya dan tidak akan ada orang seperti Anda di dunia ini pada masa yang akan datang." (Dr. Aidh Abdullah Al Qarni dalam bukunya, La Tahzan)
Wahai sahabatku...
Hal yang menyebabkan kita tidak ingin menjadi diri kita sendiri karena adanya keinginan kita untuk mendapatkan pujian manusia. Kita ingin menjadi populer di mata masyarakat. Sebuah hasil penelitian psikologi menyebutkan: orang-orang yang ingin menjadi popular seringkali tidak jujur. "Dan mereka sendiri senang dipuji dengan amal yang mereka sendiri tidak mengerjakannya." (QS. 3: 188).