Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Harapan Pengusaha vs Insan Perusahaan Menghadapi New Normal

Diperbarui: 18 Juli 2021   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gedung perkantoran| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Bagaimana pelajaran dari Covid-19 dapat membentuk model operasi yang kuat untuk lingkungan kerja hybrid dan masa depan pasca krisis pandemi?

Pada Mei 2020, McKinsey Global menerbitkan sebuah artikel yang menyatakan bahwa kembali ke tempat kerja adalah kekuatan baru yang perlu dikembangkan organisasi, bukan rencana dengan garis waktu yang dapat diprediksi. 

Kebutuhan organisasi untuk membangun kekuatan baru sangat mendesak saat ini, karena tingkat vaksinasi di seluruh dunia meningkat, tingkat infeksi dan rawat inap di banyak negara menurun, dan perusahaan mulai kembali dari jarak jauh.

Banyak perusahaan sudah dalam berbagai tahap pengembalian fisik ke tempat kerja. Di Amerika Serikat, misalnya, insan perusahaan mulai kembali ke lokasi kantor dengan kecepatan yang lebih tinggi. 

Langkah konsumen dan ritel ke kantor pusat telah meningkat sebesar 80 persen, perjalanan dan logistik naik 50 persen, dan farmasi dan perawatan kesehatan naik 10 persen.

Beberapa bulan yang lalu, tidak jelas bahwa para pengusaha akan sepenuhnya merangkul kembali ke kantor. Tetapi sekarang terbukti bahwa mereka akan melakukannya. 

Sekitar 52 persen eksekutif C-suite yang disurvei mendukung pengembalian bekerja ke kantor, dengan pekerja empat hari per minggu atau lebih berada di kantor. Sembilan dari sepuluh berpikir bahwa insan perusahaan akan berada di kantor setidaknya tiga hari per minggu.

Para pengusaha memiliki alasan yang baik untuk menginginkan insan perusahaan kembali ke kantor. Ketika pandemi berlanjut, rasa memiliki dan hubungan sosial orang-orang terganggu, terutama di antara insan baru perusahaan. 

Interaksi lintas silo menjadi semakin sulit melalui jarak jauh. Banyak wanita meninggalkan angkatan kerja, sehingga memperlebar kesenjangan gender.

Masalah kesehatan mental, kesedihan, kecemasan, dan kelelahan meningkat, mencerminkan penurunan hubungan informal dan intim manusia yang sering terjadi di tempat kerja.

Membalikkan tren ini sangat penting. Tetapi para pemimpin mulai menyadari bahwa kembali secara fisik ke kantor bukanlah solusi yang tepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline