Lihat ke Halaman Asli

Meri Rajagukguk

Mahasiswa Universitas Negeri Medan

Mengenal Budaya Nusa Tenggara Timur

Diperbarui: 10 April 2024   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Do Pribadi

Salah satu karya Tuhan yang sangat indah yang sangat kita rasakan adalah kehadiran budaya di Indonesia yang memberikan warna dan penuh makna. Yang saya nikmati saat ini adalah bisa melihat budaya di Nusa Tenggara Timur khususnya di kabupaten Ende. 

Saya mau ceritakan bagaimana saya perlahan -- lahan mengenal budaya disini. Selama sebulan saya disini banyak hal baru yang membuka mata saya. Mulai dari bahasa dan logat bahasa  memiliki perbedaan di setiap daerah. oleh karena itu Nusa tenggara Timur bukan hanya kaya akan alam tetapi kaya akan bahasa juga. 

Masyarakat disini lebih sering mengunakan bahasa daerah sehingga membuat saya kesulitan untuk mengartikannya. Namun mereka juga menggunakan bahasa Indonesia yang unik menurut saya. Seperti mau bilang kamu sudah makan? jadi Ko su makan ?. Saya belajar sedikit -- sedikit bahasa daerah ende seperti jao artinya saya , mai si kita ka artinya mari kita makan, rio artinya mandi dan iwa latu artinya tidak ada. 

Sejauh ini, hanya itu bisa saya ingat hehehehe. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana seluruh kabupaten yang ada di provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki banyak bahasa berbeda. 

Nah itulah keindahan yang luar biasa. Hingga sekarang saya masih bertanya- Tanya siapa yang menciptakan bahasa ? saya yakin nenek moyang kita dulu memang luar biasa, dari mereka kita bisa merasakan semuanya itu hingga sekarang.

Kemudian, saya belajar mengenal baju adat yang di pakai disini khasnya memakai sarung khas dari setiap daerah. Sarung ini, sering dipakai dimana saja dan kapan saja. Seperti pergi keluar rumah, ke pasar, ke gereja, pesta adat  perkumpulan dan lain- lain. Sarung tersebut ada khusus untuk perempuan dan laki- laki. Harga kain sarung tersebut bukan main main karena memang di tenun secara  khusus, waktu pengerjaanya  1-2 minggu. 

Harganya sarung tersebut, sekitar lima ratus ribu hingga  sejuta. Biasanya sarung tersebut di jual  di pasar dan di rumah si penun asli. Namun harga sarung perempuan lebih mahal daripada sarung laki laki. 

Sarung tersebut memiliki corak khas yang memancarkan keindahan oleh karena itu sarungnya mahal. Sarung tidak hanya dipakai di adat namun sarung juga digunakan untuk melamar perempuan. Dari cerita masyarakat disini. Saya sangat merasakan indahnya kebudayaan di sini.

Sarung Ende/dok Pribadi

Sarung  Nangaroro, Kab. Nagakeo/dok Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline