Lihat ke Halaman Asli

Kebebasan dan Pancasila Kita

Diperbarui: 8 Agustus 2022   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kumparan

Negara demokrasi di banyak negara di dunia seringkali ada istilah kebebasan beragama. Kebebasan beragama ini dalam beberapa negara karena sejak awal negara atau bangs aitu terbentuk, memang ada beberapa keyakinan (beragama) yang ada.

Kta tahu Amerika Serikat adalah satu dari negara yang menganut keberagaman agama. Ada Katolik di sana, Protestas, lalu ada Islam, Budha dan lainnya. Begitu juga negara seperti Mesir. 

Meski Mesir dikenal sebagai negara dengan mayoritas penduduknya Islam, namun di sana juga ada Kristen dan Katolik orthodox, dan bebeberapa kepercayaan lain. Rusia juga begitu. Meski dahulu negara itu adalah Uni Sovyet yang komunis, namun banyak diantara warga Rusia adalah muslim, Katolik dan beberapa keyakinan lain.

Indonesia juga begitu. Di masa lalu, negara ini awalnya adalah animism dan dinamisme. Kemudian Budha dan Hindu masuk dan saat itulah kejayaan Sriwijaya dan majapahit sebagai negara dengan basis dua keyakinan itu, Nusantara sangat masyur dikenal masyarakat dunia. 

Beberapa abad kemudian, Islam dipeluk karena pengaruh para pedagang dari Gujarat India yang berakar dari Arab. Lalu beberapa misionaris tiba di beberapa daerah di Nusantara dan menyebarkan agama Kristen dan Katolik. Sejak itu bangsa di Nusantara begitu beragam karena aneka suka dan keyakinan.

Islam dengan pemeluknya (muslim) kini menjadi mayoritas di Nusantara yang kemudian dikenal sebagai Indonesia. Islam sendiri sebenarnya tidak ada pengekakangan terkait persoalan kebebasan beragama. 

Namun di lapangan, sering terjadi kebebasan beragama dianggap sebagai persoalan kebebasan seluas-luasnya. Karena pemahaman yang keliru tersebut maka kebebasan beragama kemudian dikonotasikan sebagai kebebasan yang tidak bertanggungjawab.

Kuatnya ajaran dan beberapa koridor di Islam membuat kebebasan beragama dikhawatirkan akan melegalkan seseorang untuk murtad dari Islam. Hal lebih jauh yaitu Pancasila sebagai dasar negara seringkali menjadi perdebatan apakan sudah sesuai dengan ajaran islam ? 

Ini juga membuat beberapa ulama yang sangat memegang ajaran Islam memiliki prespektif berbeda. Contoh paling nyata untuk kasus ini adalah Abdul Bakar Baasyir (ABB) yang bersikeras untuk menolak megakui Pancasila sebagai dasar negara, dan kini mengakuinya.

Dalam pandangannya (mungkin) kebebasan tidak diperkuat oleh tanggung jawab sehingga kebebasan menjadi berprespektif negative. Artinya kebebasan orang beragama orang masih diyakini seakan mengancam keyakinan individu. Bagaimana pandangan al-Quran terkait hal tersebut ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline