Lihat ke Halaman Asli

Ledawarni Merici Satepu

MAHASISWI PENERIMA BEASISWA BIDIKMISI || STP TRISAKTI || D4 HOTEL 2019

5 Contoh Kasus-Kasus dalam Proses Pencucian di Laundry

Diperbarui: 1 Februari 2022   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

istockphoto.com

Halo sobat baca! Saya Ledawarni Merici Satepu, Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta dan saya mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi. Kali ini saya ingin berbagi tentangLaundry yakni tentang kasus-kasus yang sering terjadi dalam proses pencucian di laundry  hotel. Nah, buat sobat baca yang sedang belajar daring bisa banget dibaca :)

 

5 Contoh Kasus-Kasus dalam Proses Pencucian di Laundry sebagai berikut :

a. Pencucian yang Kurang bersih. Hal ini bisa di sebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah :

  • Pencucian yang tidak sempurna.
  • Tidak ada proses perendaman, dimana proses perendaman sangat membantu proses pengucekan.( main wash).
  • Penggunaan air yang tidak tepat, seperti menggunakan air hujan, menggunakan air yang tingkat kesadahan yang tidak tepat.
  • Salah prosedur pencucian.        
  • Pencucian yang kurang lama.

Adapun cara pencegahannya sebagai berikut :

  • Memberikan detergent yang tepat sesuai dengan komposisi yang telah di tentukan.
  • Melakukan pencucian sesuai dengan prosedur lama pencucian.
  • Mengikuti prosedur pencucian yang baik dan benar.
  • Melakukan perendaman sesuai dengan jenis bahan dan tingkat kekotoran.

b. Pakaian luntur dan kelunturan

Hal ini bisa di sebabkan oleh lunturnya pakaian lain atau bahan dan pewarna pakaian yang tidak bagus. Selain itu hai tersebut juga di sebabkan karena tidak adanya pemisahan pakaian yang di lakukan sebelum proses pencucian.

Bagaimanakah cara pencegahannya :

  • Memisahkan pakaian yang luntur dari pakaian yang tidak luntur.
  • Memisahkan pakaian yang berwarna putih dari pakaian yang berwarna.
  • Memisahkan pakaian yang berwarna terang dari pakaian yang berwarna gelap.
  • Melakukan pengetesan terhadap pakaian yang berwarna dengan cara melarutkan sedikit detergent kemudian mencelupkan sedikit bagian pakaian untuk mengetes apakah pakaian tersebut luntur atau tidak.

c. Kancing pakaian lepas atau patah .

Hal ini bisa di sebabkan karena memang paula dasarnya kancing, itu suulah akan lepas, sehingga pada saat proses pencucian kancing tersebut menjadi lepas. Hal ini juga bisa di sebabkan oleh kurang telitinya checker laundry pada saat melakukan sorting dan marking. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa kancing tersebut terlepas pada saat proses pencucian

Bagaimanakah cara pencegahannya :

  • Mengecek dan memberi tanda untuk setiap items pakaian yang di terima.
  • Apabila di temukan kancing yang terlepas atau bagian baju yang sobek, rusak, di lakukan perbaikan oleh seamstrees.
  • Apabila ada tamu komplain masalah tersebut, maka biasanya pihak laundry telah membuat perjanjian seperti apabila kerusakan di sebabkan oleh pihak laundry maka akan di beri penggantian 10x lipat atas harga pencucian.
  • Akan di lakukan negoasiasi antara pelanggan dengan pihak laundry yang bersifat win-win solution apabila terdapat komplain .
  • Akan di carikan kancing pengganti apabila tamu memang menginginkan penggantian kancing dengan melakukan negosiasi terlebih dahulu antara pelanggan dengan pihak laundry.

d. Penyetrikaan yang tidak rapi.

Hal ini bisa di sebabkan oleh beberapa hal diantaranya :

  • Tidak menggunakan cairan pelicin pakaian pada saat proses penyetikaan.
  • Suhu / panas setrika yang di gunakan tidak sesuai dengan jenis bahan.
  • Pada saat proses menyetrika tidak adanya tekanan, sehingga kurang licin dan rapi.
  • Terlalu banyak melipat bagian pakaian sehingga terlihat banyak garis pada pakaian.

Bagaimanakah cara pencegahannya :

  • Apabila di perlukan maka gunakanlah pelicin pakaian pada saat proses penyetrikaan.
  • Sesuaikan suhu penyetrikaan dengan jenis dan sifat bahan.
  • Pada saat penyelrikaan berikan sedikit tenaga atau tekanan pada pakaian sehingga hasil pakaian lebih licin.
  • Jangan terlalu banyak melipat bagian baju, sehingga tidak tampak banyak garis, atau gunakanlah gantungan baju / hanger.

e. Baju yang tertukar

Hai ini bisa di sebabkan oleh kurangnya ketelitian laundry vallet pada saat penerimaan cucian dan tidak di lakukan proses marking (pemberian tanda ). Hal ini juga di sebabkan oleh pencucian dalam kapasitas yang besar dan tidak di lakukan pemisahan untuk setiap jenis pakaian. Sepert untuk jenis seragam, bahan jeans, harus di pisahkan.

Bagaimanakah cara pencegahannya :

  • Pemberian tanda khusus pada setiap jenis items yang di terima.
  • Menulis segala macam items yang di terima dan mencatatnya dalam log book, seperti merek, jenis items, ukuran, warna pakaian.
  • Dilakukan double check sebelum menyerahkan hasil laundry kepada pelanggan.
  • Apabila memang di temukan baju yang tertukar dan tidak dapat di ketemukan maka akan di lakukan negosiasi antara pihak laundry dengan klien atau sesuai perjanjian yang telah di tentukan, contoh seperti yang tertera pada slip order laundry.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline